Washington – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana besar untuk mengatasi apa yang disebut “krisis transgender” dalam pidatonya di konferensi AmericaFest di Phoenix, Arizona.
Berbicara kepada sekelompok pemuda konservatif pada hari Minggu, Trump berjanji untuk menerapkan kebijakan yang lebih besar pada hari pertamanya menjabat.
Trump berkata: “Saya akan menandatangani perintah eksekutif untuk mengakhiri eksploitasi seksual terhadap anak, untuk mengeluarkan orang-orang transgender dari militer dan melarang mereka bersekolah. Rendah, menengah dan tinggi,” kata Trump saat menandatangani. Kebijakan terbalik dicabut pada masa pemerintahan Joe Biden.
Selain itu, ia berjanji akan mencabut larangan olahraga bagi perempuan.
“Ini akan menjadi aturan bahwa pemerintah Amerika hanya memiliki dua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan,” tambah Trump.
Ketika Partai Republik mempersiapkan dua pertemuan dengan Gedung Putih, partai tersebut bersiap untuk mengangkat agenda isu lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer (LGBTQ).
Pekan lalu, Kongres menyetujui anggaran pertahanan yang mencakup larangan pendanaan federal untuk perawatan medis yang mendukung gender bagi anak-anak anggota militer AS.
Perintah eksekutif Trump yang melarang kaum transgender masuk militer AS tidak hanya akan berdampak pada personel militer tetapi juga personel yang bertugas aktif, The Times melaporkan.
Kebijakan yang diusulkan ini dipandang sebagai versi lebih keras dari larangan yang diterapkan pada masa jabatan pertama Trump.
Pada tahun 2018, Trump melarang kaum transgender untuk bergabung dengan militer, namun tetap mengizinkan mereka yang bertugas di militer untuk terus bertugas.
Saat itu, Trump mengatakan dia telah berkonsultasi dengan para ahli militer dan menyimpulkan bahwa kaum transgender tidak boleh bertugas dalam kondisi apa pun.
Dia menambahkan bahwa wajib militer bagi kaum transgender telah menimbulkan “biaya pengobatan yang signifikan” karena perlunya terapi hormon dan perawatan khusus.
Pada saat itu, larangan Trump dicabut saat Presiden Joe Biden masih menjabat. Namun Biden segera mengundurkan diri.