MALANG – Beasiswa Erasmus Plus yang diterima dosen program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Vidya Yutanti meninggalkan kesan mendalam. Bagaimana tidak, Widiya Yutanti, pemenang hibah Erasmus + Teaching Mobility Program, mendapat sambutan hangat di Universitas Kazimierz Wielki (Uniwersytet Kazimierza Wielkiego/UKW). Oleh karena itu, Widiya menjadi profesor pertama di Indonesia bahkan di Asia yang mendapat kesempatan langka untuk mengajar di kampus di Bydgoszcz, Polandia.
Bagi Widiya, mengajar di UKW juga merupakan pengalaman pertamanya jalan-jalan ke Eropa. Lulusan Master of Art Griffith University Australia ini sangat bersemangat karena biasanya yang mendapat peluang beasiswa ada di Fakultas Pertanian, Ilmu Peternakan, Ilmu Kesehatan, Teknik, Psikologi, Hubungan Internasional atau Ekonomi dan Bisnis.
“Ini kesempatan pertama bagi guru komunikasi, jadi saya coba bertanya. Alhamdulillah kami lolos, kata Vidya di Malang, Selasa (29/10/2024).
Kepala Laboratorium Komunikasi UM Mini mengajar selama seminggu di UKW semester lalu. Menariknya, ia mendaftar di kelas Jurnalisme dan Komunikasi Sosial, Institut Komunikasi Sosial dan Media. “Jurusan ini sangat cocok dengan minat saya,” ucapnya.
Di kelasnya, Widiya memaparkan tiga topik menarik, yaitu gambaran umum media massa dan praktik jurnalisme di Indonesia. Sontak, mahasiswa pun bersemangat mendalami media dan metode jurnalisme di Indonesia. Bagi mereka, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang besar, yang tentunya memiliki karakteristik, dinamika dan individualitas yang berbeda dengan Polandia.
“Jadi saya diminta untuk mengikuti kelas sosiologi dan kelas internasional yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara di Eropa, Timur Tengah dan Asia penerima beasiswa Erasmus, mulai dari jurusan komunikasi dan jurnalisme, hingga U MM dan Indonesia juga untuk diperkenalkan,” ujarnya. dikatakan.
Topik selanjutnya adalah Media, Masyarakat dan Pandemi di Indonesia serta Jurnalisme dan Gender di Indonesia. Diakuinya, kedua topik tersebut menjadi topik diskusi yang menarik bagi mahasiswa dan dosen.
“Mereka tertarik untuk melanjutkan kerja sama ini di tingkat lain, tidak hanya mobilitas pembelajaran, tetapi juga kerja sama dalam bentuk penelitian atau publikasi bersama di bidang jurnalistik dan komunikasi,” ujarnya.
Widiya mengucapkan terima kasih kepada UMM yang telah memulai kerjasama dengan Erasmus untuk mendapatkan kesempatan mengajar di Eropa. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengajak sivitas akademika di UKW untuk berkolaborasi lebih jauh lagi. Selain penelitian bersama, kemitraan lain yang mungkin dilakukan adalah publikasi, dosen tamu, dan program pertukaran mahasiswa lainnya.
“Bydgoszcz itu kota kecil dibandingkan Warsawa. Tapi lingkungan akademiknya sungguh menarik. Saya bisa menikmati suasana kampus dan kota yang tenang dan sejuk ini,” ujarnya.
Di Polandia, Widiya juga berkunjung ke Warsawa untuk bertemu dengan alumni Komunikasi UMM yang sedang kuliah di sana. Iwa Gandiwa, alumnus angkatan 2005, saat ini sedang menempuh pendidikan magister manajemen media sosial.
“Bu Vidya, dosen idola saya, senang sekali bisa bertemu dengannya di Eropa. Saya belum pernah bertemu dengannya sejak dia lulus dan bekerja di Pemprov NTB. “Terima kasih Bu Vidya,” ucap Iva yang juga ikut serta. Mahasiswa paruh waktu Humas UMM.
Penanggung jawab kerjasama internasional Lembaga Komunikasi Sosial dan Media UKW, Joanna Janiezewska, PhD mengungkapkan kegembiraannya bisa menerima Vidya. Murid-muridnya sangat antusias mengikuti kelas yang diajar oleh Vidya.
“Topik-topik yang disampaikan tentunya dapat memberikan wawasan dan perspektif baru kepada mahasiswa kami, khususnya mengenai praktik media di Indonesia.” Saya berharap UMM dapat terus menjalin kerjasama dengan UKW kedepannya,” kata Joanna.