Bogor – Pemerintah Kota Bogor menyampaikan rancangan APBD 2025 kepada DPRD Kota Bogor dalam rapat paripurna, Selasa (10/8/2024). Rancangan buku APBD 2025 diserahkan langsung kepada Pj Wali Kota Bogor Heri Antasari dan diterima pimpinan DPRD Kota Bogor.
DPRD Kota Bogor akan diawali dengan pemaparan nota keuangan, rancangan peraturan zona APBD TA 2025 dan rancangan Parwali persiapan APBD TA 2025 oleh Ketua DPRD Kota Bogor Adityavarman Adil. Perdebatan melalui komisi. Lebih lanjut akan disempurnakan dengan pembahasan di Bangar DPRD Kota Bogor.
“DPRD Kota Bogor melalui Alat Integritas DPRD (AKD) akan menindaklanjuti dengan rapat kerja dengan instansi atau satuan kerja terkait yang jadwalnya akan kami siarkan nanti,” kata Adit dalam siaran pers, Kamis (10/10). ). ). /2024).
Pj Wali Kota Bogor Heri Antasari mengatakan, penyusunan rancangan APBD Tahun 2025 untuk DPRD Kota Bogor sejalan dengan Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
Rancangan APBD 2025 mensyaratkan pendapatan daerah sebesar Rp 2,8 triliun, belanja daerah sebesar 2,8 triliun, dan pembiayaan daerah sebesar Rp 20 miliar. “Untuk struktur keuangan daerah pada proyek KUA-PPAS 2025 berimbang atau nilai SILPA-nya Rp 0,” jelasnya.
Selain itu, Heri juga memaparkan beberapa kebijakan strategis yang dialokasikan dalam APBD 2025, antara lain kelanjutan pembangunan dua unit sekolah baru dengan anggaran Rp36 miliar. Perpanjangan jaminan kesehatan kepada penerima bantuan iuran sebesar Rs 50 miliar, pembangunan UPTD Public Safety Center (PSC 119) sebesar Rs 6 miliar, program rehabilitasi sampah dan kesiapsiagaan tenaga kerja – program intensif pemeliharaan Adipura.
Heri mengingatkan kepada Bangar TAPD dan DPRD Kota Bogor bahwa telah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2024 untuk penyusunan APBD TA 2025 di Bogor yang bertepatan dengan amanat peraturan tersebut dalam penyelesaian rancangan APBD TA 2025. .
“Kami berharap dapat mengoptimalkan waktu yang tersedia dalam penyusunan rancangan APBD 2025 dengan mengoptimalkan belanja dengan fokus pada prioritas pembangunan dan pendapatan daerah,” tutupnya.