TEL AVIV – Serangkaian drone Hizbullah Lebanon menghantam pangkalan tentara Zionis di Binyamina pada Minggu malam. Empat tentara Zionis tewas dan tujuh lainnya luka berat.
Jumlah korban tewas tersebut dikonfirmasi oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Senin dini hari (14/10/2024). Sebelumnya, media Israel melaporkan lebih dari 60 orang terluka di kawasan tersebut, namun tidak mengungkapkan tujuan serangan tersebut.
Sementara itu, Hizbullah mengumumkan pasukannya melakukan serangan terhadap kamp Brigade Golani di Binyamina dengan segerombolan drone.
Lokasi serangan berada di selatan Haifa, daerah yang menjadi sasaran serangan Hizbullah dalam beberapa pekan terakhir.
“Sebuah drone yang diluncurkan oleh Hizbullah menghantam pangkalan militer dekat Binyamina,” kata IDF dalam pengumumannya.
“Empat tentara IDF tewas dalam insiden ini dan tujuh lainnya luka berat,” lanjut IDF.
Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan drone tersebut berhasil menghindari sistem pertahanan udara Israel dan menyerang pangkalan itu sekitar pukul 7 malam.
IDF, katanya, sedang menyelidiki bagaimana pesawat siluman itu bisa menghindari sistem pertahanan udara tanpa terdeteksi.
Laporan awal media Israel menyebutkan 67 orang terluka dalam serangan Hizbullah di wilayah Binyamina.
Otoritas militer Israel menolak untuk membagikan gambar atau video setelah serangan tersebut. Namun, video yang belum terkonfirmasi beredar di media sosial pada Minggu menunjukkan kantin tersebut atapnya rusak dan bercak darah di lantai.
Pekan lalu, jurnalis Amerika Jeremy Loffredo ditangkap di Tepi Barat karena melaporkan dampak serangan rudal Iran pada 1 Oktober terhadap Israel, termasuk kerusakan pada pangkalan udara Nevatim, yang merupakan rumah bagi jet tempur siluman F-35.
Loffredo, dikutip Ynet, diadili dengan tuduhan membantu musuh selama perang dan memberikan informasi kepada musuh.