JAKARTA – Dua mahasiswa Program Penelitian Aktuaria President University berhasil meraih beasiswa Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) 2024 untuk belajar ke luar negeri di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudrtek).
Dua mahasiswanya, yakni Zivan Ananta di Peck University Hongaria tahun 2021 dan Sekar Ayu di Humboldt University Jerman tahun 2022.
“Saya ingin sekali belajar dan berkolaborasi dengan teman-teman dari berbagai kalangan dan universitas untuk memperluas wawasan saya di luar program aktuaria. Harapan saya adalah memanfaatkan kesempatan ini untuk berjejaring dan memberi manfaat. Pengalaman dan ilmu yang saya peroleh. “Bermanfaat bagi Indonesia,” kata Ziwan melalui keterangan resmi kampus Hongaria, Kamis (3/10/2024).
Sekar Ayu mengaku sangat senang mendapat kesempatan mewujudkan impiannya menuntut ilmu baik di Jerman maupun di luar negeri.
“Saya tidak percaya bisa kuliah di Humboldt University di Berlin (Jerman). Saya senang telah mencapai salah satu impian saya untuk belajar di luar negeri. Saya berharap mahasiswa Indonesia bisa mewujudkan impian kami. Kita tidak boleh menyerah, kita harus optimis: “Agar pelajar Indonesia bisa melanjutkan studi ke luar negeri semua pintu terbuka,” kata Sekar Ayu dalam keterangan resmi di kampus Berlin, Jerman.
Sebagai informasi, selain Ziwan dan Sekar Ayu, ada tiga mahasiswa program pelatihan terkait President University yang mendapat beasiswa IISMA tahun lalu, yakni Phil Dillon 2022. Kevin dan Jason 2023.
Selain itu, data menunjukkan bahwa 79% mahasiswa tahun terakhir di program penelitian President University saat ini sudah bekerja sebelum lulus dari perguruan tinggi. Alasan utamanya adalah tingginya permintaan akan profesional yang relevan.
Menurut Ikatan Aktuaris Indonesia, terdapat lebih dari seribu aktuaris di Indonesia. Jadi permintaannya banyak, tapi pasokannya sedikit. Dan kami sudah terakreditasi ulang, dan salah satu laporannya adalah jumlah lulusan yang bekerja di kami sangat banyak. Faktanya, 79 dari 100 mahasiswa kami sudah bekerja sebelum lulus,” jelas Dr. Dadang Amir Hamza, SC, Direktur Program Penelitian Aktuaria (Caprodi) President University Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Menurut Dadang, tingginya serapan mahasiswa relevan ini disebabkan minimnya universitas yang menawarkan program relevan di Indonesia, khususnya kampus swasta.
Selain itu, Badan Jasa Keuangan (OJK) juga meminta aturan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dan terkait dengan sektor keuangan harus memiliki minimal satu aktuaris.
“Laporan kami, lulusan program saat ini memiliki waktu tunggu kurang dari 3 bulan untuk bekerja di perusahaan pilihannya. Apalagi ada peraturan OJK, sehingga permintaannya semakin tinggi. Hanya bagi kami, sebelum lulus, Banyak anak-anak Stephen Morris, konsultan aktuaria, yang bekerja di perusahaan keuangan seperti Kandy Insurance, Rama Insurance, Astra Insurance dan lain-lain,” jelas Dadang.
Menurutnya, tingginya penguasaan lulusan terhadap kurikulum terkait President University tidak lepas dari metode pengajarannya, mulai dari ilmu informasi hingga penyelesaian permasalahan keuangan dan asuransi.
Lalu bagaimana memanfaatkan machine learning, kecerdasan buatan dan teknologi terkini untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul di dunia keuangan.
Kemudian pelajari cara memprediksi harga saham, menghitung harga opsi, menghitung premi cadangan, dan menghitung risiko kebangkrutan dengan menggunakan teknologi dan alat terkini.
Selain itu, kata Dadang, mahasiswa diberikan pengalaman menganalisis data keuangan untuk menyelesaikan permasalahan bisnis di bidang asuransi, keuangan, dan bidang lainnya dengan menggunakan alat analisis data canggih seperti Python dan R.