JAKARTA – Serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon, (UNIFIL), pada Kamis (10/10/2024), mengakibatkan dua prajurit TNI terluka. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, pemeriksaan akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
“Iya kemarin ada kejadian, makanya kita tes, semoga kita selamat dan bisa menjalankan tugas,” kata Maruli kepada wartawan di Jakarta, Minggu (13/10/2024).
Ia mengatakan, jika diminta menambah pasukan penjaga perdamaian, pihaknya siap mengirimkan prajurit TNI.
“Panglima TNI mengendalikan semuanya. Saya siapkan prajurit hanya jika diperlukan saja,” ujarnya.
Namun sejauh ini, kata Kepala Staf, belum ada informasi mengenai penambahan personel. Dia mengatakan, penambahan tersebut akan dibahas terlebih dahulu di tingkat Mabes TNI.
“Belum ada rencana penambahan pasukan, belum ada informasinya. Kami masih memikirkan bagaimana cara membantu, kalau melihat pernyataan Direktur TNI. Cara membantu nanti akan dibicarakan di tingkat Mabes. TNI,” ujarnya.
Kepala Staf mengatakan, dua prajurit TNI mengalami luka ringan akibat penyerangan pasukan Israel. “Iya, itu cedera ringan. Ya, itu sedang kami evaluasi juga. Kedepannya akan kami upayakan segalanya agar tidak terjadi hal yang lebih mematikan,” ujarnya.