JAKARTA – Sejak didirikan pada tahun 2013, Jenis Event berkomitmen mendukung pendidikan musik di Indonesia. Fasa Events memulai perjalanannya di industri musik dengan fokus menyelenggarakan acara-acara netral.
“Kami bukan bagian dari institusi tertentu, jadi acara yang kami selenggarakan terbuka untuk semua guru musik, baik mengajar secara privat maupun di sekolah musik,” kata Jessica Gianina, pendiri Jenis Events. Dukungan para guru menjadi pilar utama yang membuat Panggung Acara berkembang hingga saat ini.
Sejak awal berdirinya, Jenis Event telah menyelenggarakan ratusan acara musik di seluruh Indonesia. Acara pertama yang mereka selenggarakan adalah “Kompetisi Piano Indonesia” di Medan. Acara ini merupakan langkah awal dalam fase event untuk terus berkarya di bidang ini. Salah satu pencapaian terbesar mereka adalah menyelenggarakan “Rhapsodie Music Festival”, yang mencakup berbagai kompetisi musik seperti paduan suara, band, vokal, dan piano. Acara ini merupakan salah satu festival musik terbesar yang pernah diselenggarakan oleh Jenis Event.
“Kami bersyukur sejak awal karena masyarakat Indonesia selalu tertarik dengan musik, terutama dari dunia pendidikan musik,” tambah Jessica.
“Ternyata musik klasik juga mendapat perhatian yang sama besarnya dengan musik pop. Musik klasik semakin berkembang dan diminati oleh generasi muda,” lanjutnya.
Tidak hanya di tingkat nasional, Jenis Event juga memperluas jangkauannya dengan berkolaborasi dengan Federation of International Music Organizers (FIMO) untuk menyelenggarakan acara khusus di tingkat internasional. Melihat antusiasme dan pertumbuhan partisipasi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, Jessica menyatakan bahwa musik merupakan salah satu kegiatan non-akademik yang banyak diminati oleh orang tua bersama anak-anaknya.
“Kami ingin membantu lebih banyak lagi anak-anak Indonesia yang belajar musik agar bisa tampil di panggung yang layak. Fasa Acara menjadi wadah bagi mereka untuk berkompetisi, tampil di konser bahkan sampai ke tingkat internasional,” jelas Jessica.
Bersemangat untuk terus mendukung talenta muda di dunia musik, Phase Event berharap dapat menjadi wadah bagi musisi Indonesia untuk tumbuh, bersaing dan bersinar di kancah nasional dan internasional.
Informasi Tentang Kompetisi Piano Rhapsodie Indonesia 2024
Tahun ini Fasa Acara kembali menjadi tuan rumah Indonesian Rhapsodie Piano Competition (RIPC) 2024, salah satu kompetisi piano terbesar di Indonesia yang kembali digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD.
Kompetisi ini terus menarik ribuan pianis muda berbakat. Pada tahun ini, RIPC Vol.1 dan RIPC Vol.2 menghadirkan total 7.000 orang yang terdiri dari orang tua, penonton dan yang terpenting peserta bersaing memperebutkan gelar juara dan berkesempatan tampil di kancah internasional.
Rhapsodie International Piano Competition (RIPC) tahun ini menghadirkan konsep yang terinspirasi dari dua negara tujuan pemenang: Singapura dan Korea. Pemenang kompetisi peringkat 1-6 ini berkesempatan mengikuti empat ajang bergengsi internasional yaitu Beijing Open Competition, Bangkok International Piano Competition, Korea Music Festival 2025, dan Singapore Golden Lion Award International Music Arts Festival. 2025.
Kesempatan ini merupakan pertama kalinya kompetisi piano di Indonesia menawarkan jalur kualifikasi langsung ke empat ajang besar musik dunia, yang tentu saja menjadi motivasi peserta untuk memberikan penampilan terbaiknya.
Menurut Ibu Nurul Hidayah, Event Phase Event Manager yang bertanggung jawab menyelenggarakan acara, RIPC 2024 membutuhkan waktu persiapan 6-9 bulan. “Persiapan acara ini meliputi beberapa tahapan, mulai dari penetapan konsep dan strategi pemasaran, hingga sasaran kampanye bagi sekolah musik, guru, dan orang tua,” kata Nurul.
RIPC kini telah menjadi event musik terbesar di Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan musik. Genre musik klasik yang menjadi fokus kompetisi ini semakin diminati di kalangan pianis muda Indonesia yang semakin bersemangat mengembangkan bakatnya di kancah nasional maupun internasional.
Dengan dukungan berbagai komunitas dan guru musik Indonesia, RIPC 2024 diharapkan dapat menjadi wadah penting untuk mengembangkan generasi pianis muda tanah air dan memperkuat posisi Indonesia di kancah musik internasional.
Profil Juri Kelas Internasional
Kompetisi ini dinilai oleh juri ternama dengan latar belakang musik yang kuat. Kompetensi juri sangat mumpuni sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalamannya. Berikut daftar juri Kompetisi Piano Rhapsodie Indonesia 2024:
1. Matthew Hansel, MA merupakan dosen Universitas Pelita Harapan, Matthew meraih gelar Bachelor of Music dari Zuyd College of Applied Sciences dan Master of Music dari Durham University.
2. Akina Selena, M.Mus meraih gelar Bachelor of Music dari Universitas Pelita Harapan dan Master of Music dari Boston University. Beliau juga merupakan pendiri Fugato Piano, serta guru berpengalaman dalam mengajar pianis muda di Indonesia.
3. William Bunjamin, M.Mus lulus dengan gelar BA bidang Musik dari Universitas Pelita Harapan dan gelar Master of Music dari Baylor University. Ia telah tampil di berbagai kompetisi internasional, termasuk Albert International Piano Competition.
4. Asisten Prof. Alberto Firrincieli adalah seorang pianis, harpsichordist, dan komposer Italia yang saat ini mengajar di Departemen Pertunjukan Musik di Assumption University di Thailand. Alberto juga merupakan pendiri IKA – International Keyboard Academy dan direktur artistik Bangkok International Piano Festival.
5. Vivianne Laurence, M.Mus meraih gelar MA in Piano Performance dari Manhattan School of Music dan BA in Music dari Lasalle College, Singapura. Vivianne telah memenangkan banyak penghargaan, seperti hadiah emas pada kompetisi piano WPTA Finlandia ke-5 dan hadiah ke-3 pada kompetisi musik internasional di Bonn “Grand Prize Virtuoso”.
6. Kun Ming, musisi M.Mus dari Malaysia, lulus dengan pujian dari Royal Welsh College of Music and Drama (RWCMD) Cardiff setelah mendapatkan gelar MA dalam Pertunjukan Musik dan dianugerahi Brian Gilbert Instrument Award sebagai salah satu pencetak gol terbanyak. . Dia sebelumnya menyelesaikan gelar BA (Hons) dalam Musik Klasik di Universitas UCSI.
7. Esti Utami Prabowo, M.Mus memperoleh gelar Master of Music in Piano Performance dari Towson University bersama Dr. Eva Menglkoch dan prof. Reynaldo Reyes. Selama di sana, ia juga menjadi asisten pengajar di departemen teori musik di Universitas Towson. Selain itu, Esti juga mendapatkan berbagai penghargaan seperti Promising Performance Award, Gold Salfeggio Award, Excellent Technique Award, dan Outstanding Performance Award.