Serang – Banyak guru sekolah menengah kejuruan (SMK) di Banten hingga Jawa Timur yang telah menjalani program pelatihan pengembangan keterampilan di bidang fiber optic, FTTH dan teknologi informasi.
Pelatihan yang bertepatan dengan Hari Guru Nasional ini bertujuan untuk memberdayakan guru agar dapat memenuhi kebutuhan industri telekomunikasi yang semakin meningkat.
Program pelatihan awal dilaksanakan di Tbig Learning House di Karawachi, Tangerang, Bandon dan akan dilanjutkan di berbagai kota lainnya seperti Medan, Palembang, Palembang, Balikpapan, Gorontalo dan Surabaya.
Sejauh ini pelatihan telah tiba dalam dua kelompok yang melibatkan 14 guru dari 8 sekolah di 5 wilayah (Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur).
Imam Suhendri, ketua program studi teknik jaringan komputer dari sebuah sekolah kejuruan, bersyukur atas pelatihan tersebut.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai guru dengan ilmu baru yang kami peroleh, kami bisa lebih mempersiapkan siswa kami untuk memenuhi standar industri telekomunikasi,” jelasnya. “
Peserta Ichiya’Ulumuddin dari Jawa Timur juga menyampaikan keterlibatan dan semangat yang sama. Diakuinya, pelatihan ini membantunya sebagai guru dalam menyiapkan materi praktik yang lebih relevan dengan kebutuhan industri.
“Mudah-mudahan program seperti ini dapat terus berlanjut dan mendukung sumber daya manusia yang kita lakukan dalam upaya kesiapsiagaan,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pendukung Bisnis Menara Infrastruktur (TBIG) menyatakan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan vokasi.
“Kita terpanggil untuk berkontribusi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan vokasi di Indonesia. Dengan memberikan ilmu dan keterampilan yang relevan, kami berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya, Jumat (1/11/2024).
Sementara itu, Presiden TBIG Herman Setya Budi juga menambahkan bahwa guru berperan penting dalam menghasilkan generasi yang siap menghadapi tantangan teknologi masa depan.
“Dengan membekali mereka dengan pengetahuan tentang serat optik, kami berharap dapat menjembatani kesenjangan antara kurikulum dan kebutuhan industri,” ujarnya.
Selain itu, pelatihan akan dilaksanakan di sekolah-sekolah di Sumut, Sumut, Kalimantan Timur, Jawa Timur, dan Gorontalo.