Jakarta – Mantan Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi calon nomor urut 3 di Pilgub Jakarta. Ia terang-terangan mengaku mendukung Pramono Anung-Rano Karno. Sumbangan tersebut dianggap sebagai liputan bagi Pramono-Rano.
Selain itu, duet politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) juga mendapat dukungan dari mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan kelompok pendukungnya. Alhasil, relawan Ahoker dan Anak Abah kini satu suara mendukung Pramono Rano. Beberapa hari lalu, mereka berkumpul di kawasan Senayan, Jakarta Selatan secara silaturahmi dan berjanji akan ikut mendukung 3 kelompok calon tersebut.
Dukungan terbuka Anies Baswedan terhadap Pramono cukup berdampak positif terhadap elektabilitas Pramono, dan pemilih Anie adalah kelompok yang berbeda, sehingga akan menghasilkan suara yang lebih luar biasa bagi Pramono, kata Dedi Kurnia Syah, analis politik Indonesia Political Opinion (IPO). Dihubungi pada Jumat (22/11/2024).
Dedi membandingkan dukungan Jokowi terhadap Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Menurut Dedi, presiden ke-7 RI ini tidak berkampanye secara langsung karena dukungan terhadap Jokowi lemah. Tapi pemilih Jokowi sejak awal ada di Ridwan, kata Dedi. Jadi (peran) Jokowi bukan menaikkan atau mendorong suara Ridwan, tegasnya.
Sementara Dedi menilai dukungan relawan Anie Baswedan dan Anak Abah menguatkan suara Pramono-Rano. Situasi ini berarti Pramono telah menggabungkan suara beberapa kubu, sehingga peluang kemenangan Pramono lebih besar dibandingkan calon lainnya, pungkas Dedi.
Wisnu Permadi, Ketua Umum Jaringan Pramono (Jakpram), menegaskan partainya siap secara strategis untuk menjamin dukungan Pramono-Rano dari Anak Abah pada Pilgub Jakarta 2024. Hal itu memperkuat elektabilitas pasangan calon 3 .
“Jakpram menjadi rumah baru bagi pendukung Anie yang kini melihat masa depan Jakarta di bawah kepemimpinan Pramono Anung dan Rano Karno. Kami optimis 90% anak-anak Abah akan memilih kemitraan ini,” ujarnya.