JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai hari ini, Senin (01/06/2025). Kementerian Agama juga mengeluarkan surat edaran tentang pedoman makan gratis bergizi di pesantren.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto resmi diluncurkan hari ini. Program ini dimulai dengan 190 titik di 26 provinsi.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis, Dapur Kebayunan Depok Bagikan 16.203 Paket Setiap Hari
Program makan gratis bergizi yang merupakan bagian dari program gizi nasional ini menyasar balita, anak sekolah, santri di pesantren, dan ibu hamil yang sedang menyusui.
Waktu peluncuran program ini juga bertepatan dengan dimulainya kelas di sebagian besar sekolah pada minggu ini. Program ini juga beroperasi di pesantren.
Baca juga: Hari Pertama Program Makan Gratis Bergizi, Menunya Ayam, Tahu, Sayur, dan Semangka
Khusus mengenai pesantren, Kementerian Agama menerbitkan surat edaran (SE) no. Nomor 10 Tahun 2024 tentang Pedoman Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Pondok Pesantren.
Dirjen Pendidikan Abu Rokhmad mengatakan program MBG tidak hanya merupakan inisiatif pemenuhan kebutuhan gizi siswa, namun juga sebagai sarana pembelajaran karakter.
Baca juga: Daftar Lengkap Dapur Makanan Bergizi Gratis di 27 Provinsi, Simak Jika Ada di Daerah Anda
“Misalnya dalam pelaksanaan MBG, ada kebiasaan siswa mengamalkan nilai-nilai spiritual karena belajar berdoa sebelum makan, mengamalkan nilai toleransi karena belajar antre, tidak saling mengganggu, dan lain sebagainya. , ”tambahnya.
Oleh karena itu, lanjut Abu Rokhmad, program MBG ini harus dimanfaatkan oleh para pimpinan pesantren untuk meningkatkan pengembangan karakter santri.
Di bawah ini isi SE Dirjen Pendidikan Islam no. Nomor 10 Tahun 2024 tentang Pedoman Program Makan Bergizi Gratis di Pondok Pesantren:
1. Pimpinan pesantren hendaknya melaksanakan program MBG sebagai langkah strategis menuju peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, baik dari segi kesehatan maupun moral santri.
2. Program MBG dirancang untuk mempelajari nilai-nilai karakter sebagai berikut:
Satu. Nilai-nilai rohani
Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan kebiasaan berdoa sebelum makan pada siswa (meningkatkan rasa syukur dan mempelajari kebiasaan baik yang mendukung pengembangan karakter).
Etika makan dan minum, meliputi:
1) Berwudhu kapanpun ingin makan.
2) Membaca basmalah sebelum makan.
3) Membaca hamdalah setelah makan.
4) Berkumurlah setelah makan.
5) Makan dengan tangan kanan.
6) Makan dengan tiga jari.
7) Ambil makanan terdekat.
8) Jangan makan sambil berbaring.
9) Berhenti mengumpat pada makanan.
10) Jangan menjatuhkan makanan.
11) Jangan makan terlalu banyak.
12) Minumlah tiga teguk dan ucapkan basmala.
13) Jangan menghirup ke dalam wadah (wadah minum).
14) Jangan makan atau minum sambil berdiri.
B. Toleransi dan toleransi
Program MBG akan menggunakan sistem prasmanan. Siswa belajar:
1) Berbaris secara tertib.
2) Ambil makanan secukupnya.
3) Hormati teman sekelasmu.
Kegiatan ini mengajarkan santri untuk saling menghormati, berbagi dan menjaga keharmonisan dalam lingkungan madrasah dan pesantren.
C. Nilai tanggung jawab
Siswa juga akan diajarkan untuk membawa peralatan dapur dari rumah dan mencucinya setelah digunakan. Tujuan:
1) Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap barang-barang pribadi.
2) Membiasakan hidup dalam kesucian dan kemandirian.
3. Rencana penyaluran MBG
Satu. Siswa PaudQu dan kelas 1-2 SPM/PDF/PKPPS Tingkat Sarang Lebah: MBG didistribusikan pada pukul 08.00 waktu setempat
B. Siswa kelas 3-6 SPM/PDF/PKPPS tingkat Ula: MBG dibagikan pukul 09.30 waktu setempat
C. Siswa Tingkat SPM/PDF/PKPPS Wustha dan Ulya : MBG dibagikan pada pukul 12.00 waktu setempat.
Demikian isi surat edaran Kemenag tentang program MBG di pesantren, termasuk rencana pembagian pangan. Kami harap informasi ini bermanfaat.