Emosi di Jalan? Jangan Sampai Kayak Sopir Truk di Tangerang, Ini Tipsnya!

Emosi di Jalan? Jangan Sampai Kayak Sopir Truk di Tangerang, Ini Tipsnya!

JAKARTA – Kasus penyerangan truk di Tangerang tengah menyita perhatian banyak orang. Peristiwa tersebut sebelumnya terjadi di Jalan Hasim Asyari, Chipondoh, pada Rabu (31/10/2024) sore.

Diketahui, kejadian bermula saat pengemudi berinisial J.F.N sedang mengendarai truk nelayan dari arah Cikokol menuju Tsipondoh. Saat di tengah perjalanan, ia menabrak bagian belakang mobil Suzuki Ertiga yang diparkir di lampu merah menuju Kodim.

Bukannya berhenti, J.F. Tingkah nekat JFN membuat warga mengejarnya hingga Jalan KH Hasim Ashhari, Tangerang.

Dalam usahanya melarikan diri yang panik, JFN pun bertabrakan dengan beberapa kendaraan lainnya. Warga Bundaran Tugu Adipura, jalan veteran, akhirnya menghentikan penyerangan sebelum massa menyerang.

Mengingat kasus kecelakaan mobil di Tangerang, berikut cara mengelola emosi di tengah kemacetan lalu lintas. Tak jarang, seorang pengguna jalan menerima pengaduan dengan berbagai alasan.

Menurut situs VeryWellMind, emosi bukan hanya tentang kemarahan. Istilah ini diartikan sebagai sikap yang ditampilkan seseorang sebagai bentuk respon terhadap kejadian atau situasi yang ada di hadapannya. Misalnya saja ketika seseorang merasa senang ketika mendapat kabar baik atau ketika dia merasa takut ketika diancam.

Psikolog Paul Ekman mendefinisikan enam jenis emosi universal. Semua orang senang, sedih, takut, jijik, marah dan terkejut.

Dalam kasus penyerangan truk di Tangerang, kita bisa mengambil contoh banyaknya pengaduan, baik dari pengemudi yang menjadi pelaku maupun dari warga yang turut menghakiminya.

Merujuk pada jenis-jenis emosi di atas, mengendarai truk dalam peristiwa ini dapat digambarkan sebagai pengalaman yang disertai rasa takut. Ketika dia mulai memakan mobil itu, dia panik, menyebabkan pikirannya menjadi tidak efektif. Akibatnya, hal ini memicu respons melawan atau lari.

Sementara itu, warga yang menilai pengemudi tersebut dikatakan mengalami emosi marah. Jenis emosi ini dapat diekspresikan melalui ekspresi wajah seperti kemarahan, kebisingan, atau perilaku kasar.

Meski emosi adalah hal yang wajar, namun manusia tetap harus mengendalikannya agar tidak menyakiti hati orang lain. Bisa juga di jalan raya, seperti kejadian sopir truk lalai di Tangerang. Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:

1. Cobalah kendalikan pikiranmu Jika kamu bisa mengendalikan pikiranmu maka kamu akan bisa mengendalikan emosimu karena tubuhmu selaras. Pada saat ini Anda akan tenang dan cenderung mengambil keputusan yang tidak memihak.

2. Nafas dalam-dalam bukanlah hal yang bodoh, menarik napas dalam-dalam secara perlahan dapat membantu menenangkan emosi yang sedang naik daun. Alasannya karena cara ini akan membantu meningkatkan pasokan oksigen ke otak yang mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, sehingga mendorong keadaan tenang.

Jadi cobalah mengambil napas dalam-dalam dan perlahan untuk menenangkan diri dari pikiran yang berpacu. Yakinlah bahwa semuanya akan baik-baik saja di masa depan.

Baca Juga: 16 mobil rusak akibat ditabrak truk sembarangan di Tangerang

3. Tetap tenang Jika emosi seperti rasa takut muncul saat berkendara, Anda mungkin tidak bisa tetap tenang. Jadi solusinya adalah untuk sementara waktu mundur ke titik perhentian yang nyaman sambil menenangkan diri.

Meski situasi sedang kacau, tetap luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri. Ini lebih baik daripada mengambil keputusan yang berisiko tinggi di masa depan.

Demikianlah gambaran cara mengelola emosi di jalan dengan mengambil hikmah dari kasus tabrakan truk Tangerang.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *