STOCKHOLM – Sebuah studi baru yang dilakukan oleh Universitas Gothenburg, Swedia, menunjukkan bahwa wilayah Arktik di Kutub Utara diperkirakan tidak akan memiliki “es” dalam tiga tahun ke depan.
Dengan luas hanya 4,27 juta kilometer persegi, tutupan es minimum tahun ini sudah jauh di bawah rata-rata tahun 1979-1992 yaitu 6,86 juta kilometer persegi.
Seperti dilansir Daily Mail, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa seluruh es di Samudra Arktik diperkirakan akan mencair pada awal musim panas 2027.
Dengan menggunakan 300 simulasi komputer, tim ilmuwan memperkirakan bahwa hari bebas es pertama di Arktik akan terjadi dalam waktu sembilan hingga 20 tahun, terlepas dari bagaimana manusia mengubah emisinya.
Namun, sembilan dari 300 simulasi komputer menunjukkan bahwa situasi tersebut dapat terjadi dalam waktu tiga tahun, terlepas dari bagaimana perilaku masyarakat mulai saat ini.
Menurut pemimpin penelitian, dr. Celine Heuze, saat itu Samudra Arktik mampu menahan panas lebih dari biasanya.
Dia mengatakan kekurangan es dapat berdampak signifikan terhadap iklim dan iklim bumi dengan mengubah iklim.