Flight Radar: Detik-detik Mencekam Sebelum Pesawat Jeju Air 737-800 Hancur Berkeping-keping

Flight Radar: Detik-detik Mencekam Sebelum Pesawat Jeju Air 737-800 Hancur Berkeping-keping

SEOUL – Pada Minggu, 29 Desember, pesawat Jeju Air 737-800 berusaha melakukan pendaratan darurat di Mueang, Korea Selatan. Pesawat tergelincir di ujung landasan dan menabrak tanggul serta deretan lampu hingga pecah berkeping-keping. Para pejabat mengatakan 179 dari 181 orang di dalamnya tewas dalam kecelakaan itu.

Flight Radar 24 melaporkan, Senin (30/12/2014) bahwa Jeju Air Penerbangan 2216 dijadwalkan dari Bangkok menuju Mueang, berangkat dari Bangkok pukul 02:29 waktu setempat (19:29 UTC). Pesawat mencapai Muan 4 jam 30 menit setelah lepas landas.

Pesan ADS-B terakhir untuk pesawat terjadi pada 23:58:50 UTC saat mendekati Runway 1 di Muan pada ketinggian 500 kaki pada 34.95966, 126.38426.

Berdasarkan bukti visual (lihat video di bawah, pemirsa disarankan untuk berhati-hati) dan data ketinggian dan kecepatan vertikal yang diperoleh Flightradar24, kami yakin pesan ADS-B terakhir yang diterima adalah persiapan untuk penerbangan di bandara.

Fly-by sering kali dilakukan untuk memastikan secara visual bahwa roda pendaratan telah dimatikan sebelum memutuskan langkah berikutnya. Grafik di bawah menunjukkan ketinggian dan kecepatan vertikal yang dilaporkan pesawat dari 2.000 kaki hingga sinyal terakhir diterima pada ketinggian 500 kaki.

Data ADS-B tidak lagi dikirimkan oleh pesawat atau pesawat tampaknya berada di luar area jangkauan kami setelah pukul 23:58:50 UTC.

Berdasarkan jangkauan penerbangan sebelumnya dan pesawat lain yang berada di darat di Muan sebelum dan sesudah penerbangan insiden tersebut, kami yakin penjelasan pertama lebih masuk akal.

Ada beberapa penjelasan mengapa sebuah pesawat berhenti mengirimkan pesan ADS-B, termasuk hilangnya daya listrik ke transponder, kegagalan daya besar, atau tindakan pilot di kokpit.

Video di atas memperlihatkan pesawat meluncur di landasan dengan mesin menyala tanpa roda pendarat dikerahkan. Khususnya, penutup dan bilahnya tampaknya masih dipertahankan. Pesawat terus meninggalkan landasan pacu dengan kecepatan tinggi sebelum menyerang jarak ringan dan tanggul.

Jeju Air Penerbangan 2216 dioperasikan oleh Boeing 737-800 dengan nomor registrasi HL8088. 737 didukung oleh dua mesin CFM56-7B. Pesawat ini diakuisisi oleh Jeju Air pada tahun 2017. Pesawat tersebut sebelumnya terbang untuk Ryanair pada 2009-2016.

Penyelidik Korea Selatan mengeluarkan perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit dari pesawat. The Guardian, mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa perekam data penerbangan rusak.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *