FUSION 2024: UT Gelar Forum Inovatif Tingkat Internasional untuk Dukung SDGs

FUSION 2024: UT Gelar Forum Inovatif Tingkat Internasional untuk Dukung SDGs

JAKARTA – Universitas Terbuka (UT) menggelar forum akademisi perguruan tinggi (FUSION) pertama untuk memupuk peluang dan jaringan interdisipliner. Seminar internasional ini diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana (SPs) UT.

FUSION diharapkan dapat menjadi agenda tahunan pendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tahun ini, topik yang diangkat adalah “Metodologi penelitian di VUCA: menavigasi kompleksitas dan keragaman”.

Direktur Sekolah Pascasarjana UT Dr. Maman Rumanta menjelaskan, seminar internasional ini berhasil mengumpulkan 158 pembicara. Artikel ilmiah yang ditulis tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, namun juga dari akademisi dari Malaysia, Nigeria, Chechnya dan lain-lain.

“Diharapkan dengan berpartisipasinya berbagai ilmu pengetahuan dan perguruan tinggi dalam seminar internasional ini, mampu menghasilkan produk-produk ilmiah yang mampu menjawab permasalahan yang ada di masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (5/12/2024).

Tema yang diangkat dalam seminar ini menekankan peran metodologi penelitian dalam membantu mengatasi tantangan di dunia yang penuh dinamika dan ketidakpastian, serta membahas solusi untuk membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas untuk semua. dan GDS17 tentang kerjasama untuk mencapai tujuan. global

Forum ini merupakan forum bagi para sarjana, peneliti dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu dan profesional untuk bertukar pikiran, mendiskusikan tantangan saat ini dan merancang pendekatan inovatif untuk mencapai pendidikan inklusif dan berkualitas.

Panel pagi dimoderatori oleh Dr. A. Hadian Pratama Hamzah dan menghadirkan dua pembicara utama, Dr. Harjum Muharam, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Indonesia, dan Profesor Amanda Reichelt-Brushett. Fakultas Sains dan Teknik Southern Cross University, Australia.

Sementara itu, diskusi panel sore hari dimoderatori oleh Dr. Bachtiar dan menghadirkan tiga pembicara, Dr. Mohd. Na’eim Bin Ajis Fakultas Hukum, Pemerintahan & Mahasiswa Internasional, Universiti Utara Malaysia, Profesor Oscar Odena, Universitas Glasgow (Inggris), dan Profesor MamanRumanta, Sekolah Pascasarjana Universitas Terbuka.

Pada debut perdananya, FUSION dihosting bersama oleh 18 perguruan tinggi negeri dan swasta, antara lain Universitas Negeri Sebelas Maret, Prof. Dr. Universitas Hamka Muhammadiyah (UHAMKA), Universitas Batanghari Jambi, Universitas Pusat Islam Darul Ulum GUPPI Sudirman, Universitas Kepulauan Riau (UNRIKA), dan IBI Kosgoro 1957.

Kemudian Politeknik Kalimantan Utara, Universitas Bale Bandung, Universitas Widyatama Bandung, STIE AMKOP Makassar, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Suryakancana, Universitas Putra Bangsa,

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, Universitas Utpadaka Swastika, STKIP Kusuma Negara, Institut Bisnis dan Keuangan Nitro, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dari 18 universitas tersebut, akan ada 156 pembicara yang bertemu baik secara offline maupun online. Melalui inisiatif ini, para peserta akan mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi kolaboratif yang memperkuat kemitraan akademis dan membuka jalan bagi penelitian interdisipliner.

Selain itu juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UT dengan Islamic Center Darul Ulum Universitas GUPPI Sudirman.

Selain itu, terdapat 3 mitra yang menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan UT. Khususnya Universitas Batanghari Jambi, Universitas Bale Bandung dan Universitas Putra Bangsa. Sebagai apresiasi atas kontribusi akademik terbaik, FUSION 2024 memberikan penghargaan kepada 6 makalah terbaik dan 7 presenter terbaik.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *