DHARMASRAYA – Sebagai keterampilan digital, game online meningkatkan interaksi dan kolaborasi digital. Salah satu kelebihan game online adalah mengajarkan siswa untuk memecahkan masalah dan menganalisis data.
Pada Kamis (26/9/2024), dosen tetap sosiologi Universitas Paramadina, Sumatera Barat, mengatakan pada webinar literasi digital: “Game online juga membantu menumbuhkan keterampilan teknis.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemcominfo) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Barat mengadakan diskusi online dengan topik “Tips dan Trik Menghasilkan Uang dari Game”, yang diikuti oleh pelajar dan tenaga kependidikan. Provinsi Sumatera.
Septa percaya bahwa bermain game online dapat meningkatkan keterampilan manajemen waktu. “Seimbangkan waktu antara bermain game, belajar, dan berinteraksi sosial dalam game. Keterampilan ini penting dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Septa, game online bermanfaat untuk latihan pemecahan masalah dan analisis data. Game sering kali menghadirkan tantangan yang memerlukan pemikiran strategis dan pemecahan masalah yang kreatif.
“Pemain belajar menganalisis statistik dan data dalam game, yang juga relevan dalam konteks bisnis dan penelitian,” tambah Septa Dinata.
Septa menambahkan, game online kini telah menjadi olahraga kompetitif internasional yang dikenal dengan nama e-sports. Hadiah uang tunai dapat diperoleh dengan berpartisipasi dalam turnamen permainan kompetitif. “Ada juga platform game yang memberikan hadiah uang tunai langsung kepada pemenang yang memainkan game-game populer. Penghasilannya tergantung pada kemampuan bersaing di level profesional untuk meningkatkan keterampilan bermain,” kata Septa Dinata di hadapan siswa yang mengikuti diskusi sekolahnya. acara screening kelompok (nobar) pun digelar.
Dari sudut pandang lain, Ardiansyah, mitra praktisi IT Mahir Institute, meminta pengguna digital untuk berhati-hati dan waspada di ruang digital, termasuk saat bermain game.
“Lindungi perangkat digital, identitas digital, waspadai penipuan digital, pencatatan digital, dan pahami fungsi regulasi. “Hindari perundungan dan ujaran kebencian di media digital,” saran Ardiansya.
Sementara itu, Reswitha, Kepala Pengembangan Kesiswaan dan Karakter, Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya, menyoroti peluang dan tantangan generasi digital di dunia digital.
“Kelebihan era digital adalah memudahkan pekerjaan guru dan siswa serta memperkaya materi pendidikan. Kekurangannya adalah banyak misinformasi dan misinformasi yang dapat menimbulkan permasalahan hukum dan sosial,” jelas Resvita.
Sebagai informasi, webinar tersebut digelar di Kabupaten Dharmasraya sebagai bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD diselenggarakan untuk kelompok komunitas #MakinCakapDigital Indonesia untuk mempercepat transformasi digital pendidikan.