JAKARTA – Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung tercatat sebagai calon yang paling sering berkampanye menemui warga. Berdasarkan data Bawaslu DKI Jakarta beberapa waktu lalu, pasangan Pramono-Rano merupakan calon gubernur dan wakil gubernur yang paling sering berkampanye.
Terkait hal tersebut, Pramono mengaku berkampanye dengan mendatangi warga dan menyerap permasalahan yang ada sudah menjadi kebiasaannya.
“Kalau tidak jalan-jalan, saya bisa stres,” kata Pramono usai berdialog dengan warga Jalan Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, Kamis (17/10/2024).
Pramono mengatakan dia berjalan sekitar 11 kali dalam satu hari. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menolak gagasan untuk memprioritaskan Jakarta Utara karena sering mengunjungi kawasan pesisir Jakarta.
Mantan Sekretaris Kabinet ini mengaku ingin lebih sering bepergian ke pedesaan untuk bertemu warga dan mengetahui permasalahan yang ada. “Bahkan yang mengikuti saya dari awal pun sudah lelah, namun saya semakin semangat,” ujarnya.
Bangun SLB di Jakarta Utara
Sementara itu, Upi Apriyani, ibu pemilik rumah mengaji khusus difabel di Jakarta Utara, merasa prihatin dengan terbatasnya ketersediaan sekolah luar biasa (SLB) di wilayahnya.
Pramono Anung mengatakan, fasilitas SLB di Jakarta Utara hanya ada tiga. Jadi, Pak, sekolah SLB di Jakarta Utara hanya ada tiga. Sekolah ramah penyandang disabilitas sudah tidak ada lagi, kata Upi, Kamis (17/10/2024).
Menanggapi keluhan tersebut, Pramono langsung berjanji akan membangun SLB. Dia prihatin dan diminta memperhatikan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI.
“Tentu saja yang seperti ini harus diusulkan, tidak mungkin, tidak ada yang mengurus. Kalau tidak, kasihan masyarakat, masyarakat yang membutuhkan, tapi tidak memahaminya sama sekali,” kata Pramono.
Dari dua lokasi di Koja, Jakarta Utara yang dikunjunginya sekaligus, Pramono melihat warga sangat membutuhkan kehadiran pemerintah. Pramono kemudian menjelaskan, Pemprov akan segera hadir untuk membantu masyarakat.
Setidaknya mereka bisa bertahan, itu bukan hal yang mudah juga. Makanya pemerintah harus ada untuk hal seperti ini, kata pria kelahiran Kediri, Jawa Timur itu.