JAKARTA – Kelapa sawit rencananya akan menjadi bagian dari program gizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Instalasi ini dibawakan oleh Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI).
“Kandungan nutrisi yang terkandung dalam minyak sawit setara dengan ASI,” kata Sahat Sinaga pada konferensi “Mewujudkan Kedaulatan Pangan, Energi, dan Ekonomi Melalui Penanaman Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045” yang diselenggarakan oleh Rumah Sawit Indonesia (RSI) di Jakarta pada November 2018. 18. . Tahun 2024.
Nilai gizi minyak sawit gratis telah disampaikan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk dimasukkan sebagai alternatif daging pengganti makanan laut. “Karena cocok dengan susu, produk sawit bisa dipadukan dengan ikan atau ayam,” ujarnya.
Menurut Sahat, minyak sawit bisa dikonsumsi semua kalangan karena nutrisi dan vitamin yang dikandungnya cocok untuk semua orang. Namun banyak orang yang belum menyadari tingginya kandungan nutrisi pada minyak sawit. Shat mengaku bertanya kepada 100 dokter soal minyak sawit. “Yang paham gizi hanya tiga orang,” jelasnya.
Minyak sawit tidak mengandung lemak trans dan memenuhi kebutuhan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Beberapa nutrisi dalam minyak sawit antara lain beta-karoten, tokoferol, dan tokotrienol yang merupakan komponen antioksidan vitamin E. “Sudah banyak penelitian tentang manfaatnya bagi kesehatan,” katanya.
Sahat Sinaga mengatakan salah satu kunci sehat bagi para pemain sepak bola di benua Afrika, seperti Ghana dan Afrika Selatan, adalah mengonsumsi minyak sawit. Tak heran jika perkembangan fisik mereka cukup baik selain kekuatan fisik dan otot. “Mereka semua memakan minyak sawit secara langsung. Jangan makan gorengan,” ujarnya.
Karena nutrisinya, minyak sawit patut digunakan untuk mengatasi depresi di Indonesia. “Kalau kita yakin, obesitas bisa diatasi dengan nutrisi yang terdapat pada minyak sawit,” ujarnya.
Ia mengusulkan konsep 4 sehat 5 sempurna yang pertama kali diperkenalkan ahli gizi asal Swiss hingga Indonesia perlu diubah. “Kelapa sawit cocok dengan susu. “Dagingnya digantikan ikan dan ayam,” ujarnya.