JAKARTA – Segala sesuatu yang terjadi di bumi telah tertulis dalam Al-Quran, mulai dari sebelum penciptaan hingga akhir zaman. Termasuk pula kaum Ad, kaum raksasa Nabi Daud AS.
Goliat adalah simbol kekuatan dan ukuran raksasa di dalam Alkitab, tinggi Goliat digambarkan bervariasi antara 2 hingga hampir 3 meter.
Hal ini tentu menarik perhatian para ilmuwan dan dokter yang penasaran dengan kondisi medis yang bisa menjelaskan ukuran luar biasa tersebut.
Salah satu penjelasan medisnya adalah akromegali, suatu kondisi yang disebabkan oleh kelebihan hormon pertumbuhan.
Akromegali dapat menyebabkan seseorang tumbuh lebih tinggi dari biasanya, seperti yang terjadi pada Robert Wadlow, pria tertinggi yang pernah tercatat.
Tapi apakah Goliat benar-benar menderita akromegali? Tidak ada bukti langsung, tapi ini teori yang menarik.
Di bidang arkeologi, temuan dari wilayah Filistin kuno menunjukkan bahwa orang Filistin bisa saja memiliki ukuran tubuh lebih besar dari rata-rata.
Namun, temuan ini tidak memberikan pengukuran pasti tentang Goliat, hanya indikasi bahwa orang Filistin mungkin lebih tinggi dari tetangganya.
Studi genetik juga memberikan petunjuk bahwa Goliat mungkin berasal dari keluarga dengan mutasi genetik yang menyebabkan pertumbuhan abnormal.
Teknologi modern seperti LiDAR dan pemindaian 3D membantu para arkeolog mempelajari situs-situs kuno, memberikan wawasan tentang masyarakat masa lalu.
Menganalisis teks-teks kuno dengan perangkat lunak pengolah bahasa membantu para ahli memahami variasi ukuran Goliat yang disebutkan dalam berbagai manuskrip.
Namun, kisah Goliat mungkin lebih dari sekedar fakta medis; itu juga bisa menjadi simbol dalam cerita kuno tentang musuh yang tampaknya tak terkalahkan.
Teknologi dan penelitian terus memperdalam pemahaman kita terhadap tokoh-tokoh legendaris tersebut, memberikan gambaran yang lebih jelas dengan tetap mempertahankan aura misterinya.
Pada akhirnya, baik sains maupun cerita rakyat memiliki cara unik masing-masing dalam menceritakan kisah Goliat.
Dengan teknologi yang terus berkembang, kita mungkin mendapatkan lebih banyak jawaban mengenai ukuran dan keberadaan raksasa legendaris ini di masa depan.
Penduduk kaum Ad sendiri terkenal sombong dan tidak percaya akan kekuasaan Allah SAW. Mereka membangun gedung-gedung tinggi yang besar dan segala kemegahan lainnya.
Akibatnya Allah murka kepada manusia dan meniupkan angin sekuat tenaga selama delapan hari delapan malam. Tidak hanya di dunia saja, mereka juga akan mendapat siksa di akhirat tanpa adanya pertolongan dan ampunan.
Dikutip dari buku pintar Sains dalam Al-Qur’an karya Dr. Nadiah Thayyarah, sejarawan, meragukan keberadaan kaum Ad karena belum menemukan jejak sejarah tertentu.
Kemudian, dalam penelitian yang dilakukan misi luar angkasa, sebuah pesawat luar angkasa dilengkapi dengan radar yang mampu mendeteksi kedalaman tanah hingga sepuluh meter.