FLORES TIMUR – Jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Levotobi Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin bertambah. Berdasarkan data terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (12 November 2024), jumlah pengungsi sebanyak 12.288 orang.
Puluhan ribu pengungsi tersebut tersebar tidak hanya di Flores bagian timur, namun juga di wilayah lain seperti Kabupaten Sikka dan Kota Maumer.
Letusan gunung Levotobi Laki pada 3 November 2024 juga menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.
Akibat kecelakaan ini 9 orang meninggal dunia, kemudian 63 orang luka-luka, 31 orang luka berat, dan 32 orang luka ringan, data BNPB dikutip, Selasa (11/12/2024).
Sementara itu, informasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan Gunung Lewotobi Laki masih mengalami erupsi pada pukul 05:27 WITA hingga pagi tadi.
Ketinggian kolom letusan ditemukan ± 3500 m di atas puncak (± 5084 m dpl). Kolom abu berwarna abu-abu dan intensitasnya teramati ke arah barat daya dan barat. Pada saat laporan ini ditulis, penembakan masih berlangsung.
Berikut rincian jumlah pengungsi akibat letusan Levotobi Male:
– Kecamatan Titehena : 166 Kepala Keluarga (KK) dengan 6.375 jiwa tinggal di lima lokasi pengungsian dan enam rumah warga desa.
– Kecamatan Wulangitang : 315 KK, 1.236 jiwa, tersebar di lima desa.
– Kecamatan Ile Bura: Sebanyak 127 jiwa menghuni rumah warga tiga desa.
– Kecamatan Setan Pagong : 55 KK, 302 jiwa tersebar di tujuh desa.
– Kabupaten Larantuka : 61 KK, 365 jiwa, berdomisili di 14 kecamatan dan satu desa.
– Kecamatan Ile Mandiri : 20 orang tersebar di tiga desa.
– Kecamatan Levolema : 26 orang tersebar di tiga desa.
– Pulau Adonara: tiga keluarga, 12 orang.
– Kabupaten Sikka: 525 KK, 3.825 jiwa, tersebar di sembilan desa dan kota Maumer.