JAKARTA – PT Sohnne Furnitur Internasional mengungkapkan rencana ambisiusnya untuk mendominasi pasar furnitur AS pada tahun 2025. Melalui kombinasi inovasi, kualitas produk, dan komitmen terhadap keberlanjutan, perusahaan yang memelopori produksi furnitur dengan desain ikonik abad ke-20 ini siap untuk memperkuat dampaknya di seluruh dunia dan memperluas cakupan di Amerika Serikat (AS).
Sejak didirikan pada tahun 2012, Sohne telah berkembang pesat dari studio furnitur khusus menjadi produsen global. Dengan menggunakan pengalaman pemasok terbaik di Eropa, Asia dan Amerika, perusahaan ini mampu menghasilkan produk yang tidak hanya estetis, namun juga inovatif dan berkelanjutan.
Pendiri dan Managing Partner PT Sohnne Furnitur Internasional, Laurent Putra menjelaskan, melalui kolaborasi global ini, kliennya mampu memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
“Kami selalu berusaha melampaui standar internasional. “Produk kami tidak sekedar furnitur, tapi penyempurnaan desain ikonik yang relevan dengan masa kini,” kata Laurent Putra saat ditemui di Jakarta, Rabu (23/10/2024).
“Dengan mengedepankan keawetan dan kualitas, kami menciptakan furnitur yang tidak hanya estetis, tapi juga bisa bertahan lebih lama,” lanjutnya.
Untuk memperkuat posisinya di pasar, Sohnne menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Teknologi ini, kata Laurent, memungkinkan pelanggan melihat produk dalam 3D dan menempatkannya secara virtual di tempatnya.
“Hal ini meningkatkan pengalaman berbelanja yang lebih imersif dan interaktif, memberikan pelanggan gambaran sebenarnya tentang tampilan produk di rumah mereka,” jelas Laurent.
Sohnne juga menawarkan aplikasi iOS dan layanan call center yang memudahkan pelanggan mendapatkan informasi atau bantuan kapan pun mereka membutuhkannya.
Selain itu, dengan pusat distribusi strategis di Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman, Sohnne dapat mengirimkan produk lebih cepat. Data Sohnna year-to-date (YoD) menunjukkan bahwa 89% pesanan tiba dalam waktu 5 hingga 7 hari.
Melihat ke masa depan, Sohnne berkomitmen untuk mencapai status netral karbon pada tahun 2030. Perusahaan secara konsisten menggunakan bahan daur ulang dan energi terbarukan di semua tahap produksi. Kemitraan dengan Conservation International juga menggarisbawahi komitmen Sohne untuk melindungi ekosistem penting, termasuk hutan dan lahan basah.