GAZA – Hamas mengatakan diamnya negara-negara Arab dan komunitas internasional mendorong Israel untuk terus melakukan kejahatan perang dan pembantaian terhadap warga Palestina. Apalagi agresi Israel untuk mengusir penduduk di Jalur Gaza bagian utara semakin meningkat.
Dalam pernyataannya pada Minggu (20/10/2024), gerakan perlawanan Palestina meminta negara-negara Arab dan Islam, PBB dan organisasi internasional lainnya mengambil tindakan untuk menghentikan “holocaust” yang dipimpin oleh “Nazi baru”.
“Musuh kriminal Zionisme sedang berpacu dengan waktu dengan pembantaian dan kekejaman yang dilakukannya sepanjang waktu terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza,” demikian pernyataan yang dilansir Press TV.
“Keheningan Arab dan ketidakberdayaan internasional telah mendorong musuh fasis kriminal ini untuk melakukan kejahatan dan pembantaian lebih lanjut dalam upayanya untuk mengurangi populasi di Jalur Gaza utara,” tambahnya.
Pernyataan tersebut menyusul “pembantaian mengerikan” pada Sabtu malam yang menargetkan daerah pemukiman padat penduduk yang penuh dengan warga sipil dan pengungsi di wilayah proyek Beit Lahia di Jalur Gaza utara, yang menurut laporan awal menewaskan sedikitnya 73 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya. lagi.
“Kami menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam, PBB dan semua organisasi internasional terkait untuk mengambil tindakan efektif guna menghentikan bencana baru Nazi ini, yang akan berdampak signifikan terhadap keamanan dan perdamaian regional.”
Hamas juga menyerukan kepada masyarakat Arab dan Muslim, serta masyarakat bebas di dunia, untuk memberikan tekanan lebih besar pada pemerintah dan organisasi internasional agar tidak hanya mengutuk dan mengutuk, dan “mengambil tanggung jawab untuk menghentikan bencana yang dilakukan oleh pendudukan Zionis, yang merasa aman.” dalam kejahatannya di bawah perlindungan Amerika.”
Sebanyak 73 orang tewas dalam gencarnya serangan udara Israel terhadap bangunan tempat tinggal di kota Beit Lahia di bagian utara Jalur Gaza.
Tentara Israel melancarkan serangan mendadak ke daerah pemukiman Beit Lahia, tempat ratusan keluarga Palestina mencari perlindungan dengan keyakinan bahwa itu adalah tempat yang aman, kata kantor media Gaza dalam sebuah pernyataan.
“Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat karena menipisnya bantuan medis di Gaza utara, penutupan rumah sakit setelah beberapa serangan Israel, penargetan personel medis dan klien, serta pengepungan yang menyesakkan,” dia memperingatkan.
Serangan tersebut merupakan bagian dari perang genosida yang dilakukan pemerintah Israel terhadap warga Palestina, yang telah menewaskan sedikitnya 42.519 warga Gaza dan melukai 99.637 lainnya sejak Oktober lalu. Perempuan dan anak-anak merupakan mayoritas korban.