Hanung Bramantyo Kembali ke Panggung Teater dengan Drama Musikal Sinematik City of Love

Hanung Bramantyo Kembali ke Panggung Teater dengan Drama Musikal Sinematik City of Love

Jakarta – Hanung Bramantyyo, direktur Indonesia, akhirnya di panggung teater yang mengarah ke drama sinematik dengan Catted City of Love.

Pekerjaan terbaru ini adalah momentum istimewa bagi Hanung Bramantyo yang menggabungkan keindahan teater dan seni synametography, memberikan gerakan dan pengalaman mata emosional.

Hanung menyebutkan proyek ini adalah langkah besar dalam hidup Anda yang menghasilkan konsep Cyinmati yang inovatif. Saya merasa bangga dan mengatakan rahmat untuk mengandalkan panas warisan budaya Indonesia di tempat kerja pekerjaan ini.

“Ya, Rebound (panggung teater), sebagai rumah. Ini bangga bagi saya,” Hanung di Senayan, Jakarta, Jakarta, Jumat (1/17/255).

Sutradara 49 -tahun -lort -lort dan menyatakan impian besar untuk me -reboot teater. Mereka melihat studi tentang bioskop bioskop untuk keterampilan yang tinggi, terutama musik toga.

“Saya mengundang sesuatu seperti itu, dan itu saja, karena dunia diselamatkan. Di atas panggung harus diubah menjadi” jelas.

Di Kota Cinta menceritakan kisah Indonesia pada 1930 -an dengan perjalanan cinta. Tema ini didasarkan pada visi budaya budaya budaya Indonesia untuk mempertahankan budaya.

Hanung ingin menunjukkan ceritanya dapat dikemas dengan baik tanpa kehilangan intinya. “Kisah ini kembali pada latar belakang tahun 1930 tetapi diciptakan untuk menjadi modern mungkin. Ini tidak selalu membosankan,” katanya.

“Terkadang sejarah itu serius, berperang, perang, jenggot. Saya lupa bahwa aktor sejarah juga manusia, memiliki perasaan,” katanya.

Untuk mewujudkan visi ini, istri saya Zaskus Mekah mendapat nama besar dalam bidang ini. Agus diyakini sebagai naskah, Tohpati adalah penata musik, bahkan Tabi Sanchabachatiale dengan pengaturan seni.

Perintah massal untuk bergabung dengan talenta muda dan aktor senior. Termasuk Devano (Sanja) dan Maisha Kanna (Kala) Musisi Marcella Marcello (cuaca) dan aktor antien seperti Widnawati, Lukman Sardi, dan terganggu.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *