MOSKOW – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan menurutnya Ukraina akan kalah jika AS memutuskan untuk memotong bantuan militer. Apalagi pengiriman rudal ATACMS hanya 50 buah.
“Kami akan bertahan, kami akan berjuang. Kami punya produksi, tapi itu tidak cukup untuk menang dan menurut saya itu tidak cukup untuk bertahan,” katanya dalam wawancara dengan Fox News.
Dia menambahkan bahwa meskipun periode perang yang paling sulit adalah invasi, periode ini bergantung pada persatuan Ukraina. Yang dianggapnya “sangat berbahaya” adalah hilangnya persatuan di Eropa.
“Hal yang paling penting adalah persatuan antara Ukraina dan Amerika Serikat,” kata Zelenskyy.
Sementara itu, surat kabar Inggris The Times menulis tentara Ukraina diyakini hanya menerima sekitar 50 rudal ATACMS dari Amerika Serikat. Pentagon belum merilis angka apapun mengenai pengiriman senjata yang disengketakan tersebut.
Menurut surat kabar Inggris, militer Ukraina memiliki “banyak” sistem HIMARS dan MLRS yang mampu meluncurkan rudal jarak jauh, yang pertama dikirim ke Kyiv pada tahun 2022 beberapa bulan setelah meningkatnya konflik dengan Rusia.
Namun, surat kabar tersebut menekankan bahwa dengan terbatasnya pasokan rudal ATAKMS, komandan militer di Kiev “perlu berhati-hati ketika memilih sasaran di Rusia.”
Pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa Ukraina menembakkan enam rudal ATAKMS jarak jauh ke wilayah perbatasan Bryansk, lima di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan udara dan satu lagi rusak dan menghantam tanah dekat pangkalan militer.
Selama lebih dari dua tahun, Gedung Putih telah mempertimbangkan apakah akan mengizinkan Kiev menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok AS untuk melakukan serangan mendalam terhadap Rusia. Pada hari Minggu, New York Times melaporkan, mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, bahwa Presiden AS Joe Biden telah mencabut pembatasan kepemilikan senjata.
Berita itu kemudian dikonfirmasi oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membenarkan bahwa sejumlah negara Barat juga telah mengambil langkah yang sama, mengizinkan Kiev menggunakan rudal jarak jauhnya terhadap wilayah Rusia yang diakui secara internasional.
Pada hari Senin, wakil penasihat keamanan nasional AS Jonathan Finer menepis pertanyaan wartawan tentang pemeriksaan latar belakang Biden, dengan mengatakan dia “tidak akan mengkonfirmasi keputusan yang dibuat atau tidak dibuat mengenai bantuan AS” mengenai masalah operasional.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan mengubah sifat konflik di Ukraina dan menjadikan NATO sebagai peserta langsung. Kepala negara juga memperbarui doktrin nuklir Rusia, yang memungkinkan adanya respons strategis terhadap serangan konvensional yang dilakukan oleh perwakilan energi nuklir.