Hanya Perang Sandiwara, Israel Ternyata Peringatkan Iran Sebelum Melancarkan Serangan

Hanya Perang Sandiwara, Israel Ternyata Peringatkan Iran Sebelum Melancarkan Serangan

TEHERAN – Israel mengirimkan peringatan kepada Iran melalui berbagai pihak ketiga atas serangan rudalnya terhadap Republik Islam pada Sabtu lalu.

Hal ini berdasarkan laporan Axios yang mengutip tiga sumber anonim. Menurut media tersebut, Israel mengindikasikan jenis target yang akan diserangnya, sementara Teheran memperingatkan untuk tidak membalas.

Pada Sabtu pagi, juru bicara IDF Daniel Hagari melaporkan bahwa pasukan Israel melakukan “serangan yang ditargetkan terhadap sasaran militer” di Iran. Operasi tersebut, yang diberi nama sandi Hari Pertobatan, diluncurkan “sebagai tanggapan atas serangan terus-menerus yang dilakukan rezim Iran terhadap Negara Israel selama berbulan-bulan,” jelasnya.

“Israel telah menjelaskan sebelumnya apa yang akan dan tidak akan mereka lakukan terhadap Iran secara umum,” lapor Axios. Media AS tersebut menunjukkan bahwa hal ini “mencerminkan upaya untuk membatasi pertukaran serangan yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran dan mencegah eskalasi yang lebih luas”.

Menurut laporan itu, Israel juga memperingatkan Republik Islam untuk tidak menanggapi serangannya, dan mengancam akan melakukan serangan yang lebih dahsyat jika Teheran membalas.

Axios mengklaim bahwa Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp adalah salah satu saluran yang digunakan Israel untuk menyampaikan pesannya ke Iran. Dalam sebuah postingan di X (sebelumnya Twitter) pada hari Jumat, diplomat tersebut mengonfirmasi bahwa dia telah “berbicara dengan menteri luar negeri Iran tentang perang dan meningkatnya ketegangan di kawasan”.

Dia menambahkan bahwa dia mendesak Teheran untuk menahan diri. “Pesawat IAF menyerang fasilitas produksi roket yang digunakan untuk memproduksi roket yang ditembakkan Iran ke Negara Israel selama setahun terakhir,” menurut pernyataan IDF. Selain itu, negara Yahudi tersebut mengaku telah menyerang kemampuan rudal permukaan-ke-udara Republik Islam.

Iran membuka kembali wilayah udaranya pada pukul 9 pagi waktu setempat, dan markas pertahanan udara nasional negara tersebut melaporkan bahwa serangan “provokatif” Israel mengakibatkan “kerusakan terbatas… di beberapa area” dan penilaian yang lebih rinci masih berlangsung.

“Sistem pertahanan udara terintegrasi negara ini mampu mencegat dan mengusir tindakan agresif ini,” tegas para pejabat Teheran.

Pada tanggal 1 Oktober, Iran menembakkan hampir 200 rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan para pemimpin Hamas dan Hizbullah serta seorang jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *