RADIO NEWS Harga Roket Iron Dome, Sekali Tembak Seharga Mobil Mewah

RADIO NEWS Harga Roket Iron Dome, Sekali Tembak Seharga Mobil Mewah

Israel – Iron Dome terbukti sistem pertahanan udara paling efektif di dunia Roket Tamir Harganya berkisar Rp 1,05 miliar hingga Rp 1,5 miliar

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang dikembangkan oleh Rafale Advanced Defense System dan Israel Aerospace Industries. Sistem ini dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri yang ditembakkan dari jarak 4-70 km (2-43 mil), yang dapat mengancam wilayah pemukiman Israel.

Teknologi ini tidak hanya menjadi tulang punggung pertahanan Israel, namun juga melambangkan kemajuan teknologi militer modern yang terus berkembang seiring meningkatnya ancaman di kawasan. Namun, sistem canggih seperti Iron Dome tentu tidak murah

Sejarah singkat bola besi

Iron Dome mulai beroperasi pada 27 Maret 2011 di dekat Beersheba di Israel selatan. Pada tanggal 7 April 2011, sistem tersebut berhasil mencegat roket pertama yang ditembakkan dari Gaza.

Sejak itu, Iron Dome telah berkembang pesat, mencatat tingkat keberhasilan sebesar 90% dalam mencegat roket yang dimaksudkan untuk mendarat di daerah padat penduduk.

Antara tahun 2011 dan 2021, Amerika Serikat telah memberikan komitmen pendanaan sebesar $1,6 miliar untuk mendukung pengembangan Iron Dome, dengan tambahan $1 miliar yang disetujui oleh Kongres Amerika Serikat pada tahun 2022.

Iron Dome tidak hanya ditempatkan di darat, tetapi juga dipasang di kapal perang untuk melindungi platform gas lepas pantai Israel dari ancaman roket.

Harga Roket Iron Dome: Berapa Biayanya?

Pengeluaran tersebut merupakan bagian dari investasi yang lebih besar untuk melindungi Israel dari ancaman serangan roket. Pemerintah Israel menganggap biaya tersebut sesuai untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur penting, terutama mengingat ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok militan di Gaza dan Lebanon.

Efisiensi dan biaya operasional Sistem Iron Dome telah menunjukkan kemampuannya dengan berhasil mencegat lebih dari 1.200 roket pada akhir Oktober 2014.

Setiap kali Iron Dome diaktifkan untuk mencegat roket, biaya misinya mencapai jutaan dolar, terutama jika memperhitungkan biaya pemeliharaan radar dan infrastruktur pendukung lainnya.

Iron Dome dirancang untuk menahan serangan roket jarak pendek. Tantangan terbesarnya adalah menghadapi ancaman besar yang ditimbulkan oleh kelompok Hizbullah Lebanon, yang diyakini memiliki lebih dari 100.000 roket.

Dalam skenario ini, Iron Dome mungkin akan kewalahan baik secara fisik maupun finansial, terutama jika serangan berskala besar terjadi pada saat yang bersamaan.

Untuk mengatasi masalah ini, Israel mengembangkan senjata energi laser sebagai pelengkap Iron Dome. Teknologi laser ini dipandang lebih murah dan efisien dalam jangka panjang karena biaya per tembakannya jauh lebih rendah dibandingkan roket Tamir.

Pengembangan senjata energi saat ini menggunakan laser berkekuatan tinggi untuk menghancurkan senjata seperti sistem balok besi, roket, mortir, dan ancaman udara lainnya.

Teknologi ini lebih mahal, dengan perkiraan biaya per tembakan hanya beberapa dolar. Namun, senjata laser memiliki kelemahan dalam kondisi cuaca buruk, seperti kabut atau awan tebal, yang dapat mengganggu efektivitas sinar laser.

Pada bulan Februari 2022, Perdana Menteri Israel saat itu Naftali Bennett mengumumkan bahwa sistem laser berbasis darat akan mulai diterapkan dalam waktu satu tahun. Tujuan utamanya adalah menciptakan “dinding laser” di sekeliling Israel untuk melindungi terhadap roket, rudal, dan drone.

Meskipun teknologi laser menawarkan solusi yang lebih murah, kecepatan dan jangkauan tembakannya masih terbatas, sehingga penggunaannya dalam kombinasi dengan Iron Dome akan mengurangi biaya.

Iron Dome di Laut: C-Dome Pada tahun 2014, Raphael merilis Iron Dome versi angkatan laut yang disebut C-Dome. Sistem ini dirancang untuk melindungi kapal perang dari serangan roket. Fitur utama C-Dome adalah kemampuan peluncuran vertikal untuk memberikan jangkauan 360 derajat, yang tidak dimiliki sistem darat Iron Dome.

Pada tahun 2016, sistem ini berhasil diuji di laut, menghancurkan beberapa roket. Sistem ini dirancang untuk dipasang pada kapal kelas Sa’ar Israel, yang juga dilengkapi dengan sistem pertahanan Barak untuk melindungi platform gas lepas pantai dari serangan.

Baca Juga: 200.000 Rudal Hizbullah Bisa Isi Iron Dome

Ancaman Drone: Adaptasi Iron Dome yang baru juga telah terbukti efektif dalam memerangi ancaman drone. Meskipun roket pencegat Tamir berharga sekitar $100.000, namun jauh lebih murah dibandingkan menggunakan sistem pencegat utama Israel lainnya, MIM-104 Prithvi, yang biaya peluncurannya berkisar antara $2 juta hingga $3 juta. Drone berbiaya rendah menjadi ancaman umum, sehingga Iron Dome menawarkan solusi yang lebih hemat biaya untuk memerangi ancaman ini.

Pada tahun 2015, Rafael merilis cuplikan uji Iron Dome yang berhasil mencegat beberapa drone yang terbang rendah dan tinggi. Ia mengklaim bahwa senjata-senjata ini mampu menghancurkan drone untuk diluncurkan, dan dalam beberapa kasus pencegat berhasil mencapai target secara langsung secara kinetik.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *