Hari Fintech Nasional sebagai Momentum Wujudkan Sinergi dan Kolaborasi Industri Fintech

Hari Fintech Nasional sebagai Momentum Wujudkan Sinergi dan Kolaborasi Industri Fintech

JAKARTA – Lanskap industri fintech di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang dinamis. Namun inovasi fintech tetap tumbuh subur berkat kerangka regulasi yang mendukung, terutama pasca penerapan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) dan peraturan pelaksanaannya.

Industri fintech juga semakin cerdas dengan arah yang jelas menuju profitabilitas. Perusahaan mengadopsi strategi bisnis berkelanjutan, meningkatkan efisiensi operasional dan fokus pada produk bernilai tinggi. Komitmen terhadap prinsip-prinsip tata kelola, manajemen risiko dan kepatuhan (GRC) serta penjajakan penerapan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, tata kelola (ESG) juga memungkinkan perusahaan fintech untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang, sehingga memperkuat peran fintech. . . Industri mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Google, Temasek dan Bain & Co. Menurut Laporan SEA e-Conomy 2024, nilai barang dagangan bruto (GMV) ekonomi digital Indonesia akan mencapai $90 miliar pada tahun 2024, meningkat 13% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ini diperkirakan mencapai 200-360 miliar dolar pada tahun 2030.

Melalui sinergi dan kolaborasi antara pelaku industri fintech, lembaga jasa keuangan lainnya, dan pemerintah, pengembangan model bisnis terapan yang berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan inklusi dan literasi keuangan. Berdasarkan hasil survei AFTECH AMS 2024, diketahui sekitar 89,3% perusahaan anggota telah bermitra dengan ekosistem ekonomi digital untuk meningkatkan pertumbuhan dan inovasi.

Diketahui lebih lanjut, sebanyak 66% perusahaan anggota telah menjalin kerja sama dengan perbankan dan sebanyak 35% perusahaan anggota telah berinisiatif menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah.

Melalui perayaan Hari FinTech Nasional (11/11/2024) yang merupakan momentum besar sinergi dan kolaborasi di industri FinTech, Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Gabungan Indonesia Dana. . Asosiasi Fintech (AFPI), dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) serta didukung oleh Bank Indonesia (BI) kembali menyelenggarakan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan mempercepat digitalisasi sektor keuangan.

Rangkaian kegiatan BFN 2024 akan dimulai pada tanggal 11 November 2024 hingga 12 Desember 2024 dan berlangsung selama sebulan penuh. Selain itu, Indonesia FinTech Summit & Expo ke-6 mengangkat tema ‘Technology Convergence: Shaping the Future of Finance and Beyond’. Event rekor tersebut akan terus berlanjut dan berlangsung selama dua hari pada tanggal 12 November dan 13 November 2024.

Acara yang digelar di The Casablanca Hall, Jakarta ini akan menghadirkan lebih dari 60 pembicara dalam 25 sesi konferensi, serta lebih dari 50 booth peserta dari perusahaan fintech ternama serta 16 kegiatan edukasi dan hiburan di panggung INFINITY dalam pameran tersebut. daerah. . .

Pada acara peluncuran BFN dan IFSE 2024 ke-6 yang diselenggarakan pada 11 November di Wayang Bistro, Jakarta, Ketua Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Hasan Fauzi menyampaikan hal tersebut di hadapan OJK Indonesia. Selain pertumbuhan pesat yang menentukan ekosistem keuangan digital secara keseluruhan, juga bergerak ke arah yang dapat memberikan manfaat.

“Tidak hanya bermanfaat bagi para pelaku usaha dan aktivitas di industri, tetapi juga berdampak meningkatkan dan memberi manfaat bagi aktivitas sistem keuangan dan tentunya mendukung pertumbuhan perekonomian nasional,” kata Hassan.

Ia menambahkan pentingnya mengedepankan perlindungan konsumen dengan meningkatkan pemantauan perilaku pasar. Selain itu, Hasan menjelaskan OJK sedang mempersiapkan Pusat Inovasi dengan konsep Pentahelix yang akan menjadi pusat kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, masyarakat, akademisi, dan media dalam rangka mendukung pengembangan perusahaan inovatif di bidang keuangan. . .

Mengingat kolaborasi merupakan syarat utama bagi stabilitas industri fintech di Indonesia, Pandu Shahrir, General President AFTECH, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa sebagai organisasi perencana industri fintech (ITSK), AFTECH terus menjaga . . Komitmen untuk berkolaborasi dengan regulator OJK, BI dan pemerintah untuk menciptakan inovasi keuangan digital yang bertanggung jawab dan mendorong inklusi dan literasi keuangan, serta mempercepat perkembangan ekonomi digital Indonesia.

Sebagai bentuk kolaborasi, AFTECH kembali memimpin inisiatif penyelenggaraan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024 bersama OJK, AFSI dan AFPI serta didukung BI sebagai momentum memperkenalkan berbagai produk dan layanan fintech kepada masyarakat Indonesia. Pada Bulan Fintech Nasional pada 11.11 – 12.12.2024, masyarakat Indonesia akan diperkenalkan dengan beragam model bisnis fintech di Indonesia dengan menghadirkan serangkaian kegiatan edukasi dari berbagai perusahaan Fintech terkemuka melalui webinar dan program insentif.

Sebagai salah satu mitra penyelenggara, kehadiran AFSI semakin mempertegas pesan bahwa sinergi dan kolaborasi merupakan misi utama dalam pengembangan industri fintech.

“Sebagai bagian dari ekosistem fintech, AFSI meyakini kolaborasi dalam Bulan Fintech Nasional merupakan langkah strategis untuk memastikan Fintech Syariah juga berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Sepanjang BFN, kata Ronald, pihaknya fokus pada 27 program literasi dan pendidikan serta 4 inisiatif penguatan ekosistem digital syariah yang melibatkan kolaborasi erat antara perusahaan anggota AFSI dan universitas serta pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan syariah.

“Kami juga menghadirkan para pemimpin dunia di sektor blockchain dan kripto Syariah untuk berbagi inspirasi dan praktik terbaik terkait adopsi Web3 untuk memperkuat potensi keuangan Syariah. Kami berharap momentum ini akan memperkuat upaya kami dalam meningkatkan literasi dan inklusi produk keuangan syariah digital. serta menawarkan produk dan layanan yang berkaitan dengan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal AFPI, Teer Karbala juga mengatakan di tengah pesatnya pertumbuhan industri fintech, AFPI menempatkan perlindungan konsumen dan pendidikan sebagai prioritas utama.

“Bulan FinTech Nasional merupakan momen penting bagi AFPI untuk berkolaborasi dengan OJK, AFTECH dan AFSI untuk memperkuat literasi keuangan, mendorong pertumbuhan industri yang sehat dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital. Kami yakin sinergi ini akan membantu mencapai inklusi keuangan yang lebih luas.” .

Dalam program BFN 2024, AFTECH menggalang partisipasi aktif dari para pelaku industri. Hingga saat ini, terdapat 74 perusahaan anggota AFTECH yang mendukung dan berpartisipasi sebagai Associates dan 20 sebagai Mitra Media yang Berpartisipasi.

Sekadar informasi, selama penyelenggaraan BFN 2024 telah diperkenalkan lebih dari 85 program promosi untuk masyarakat Indonesia, antara lain cashback, diskon, hadiah, kode referral, gratis biaya administrasi, penyediaan 115 lowongan kerja di fintech virtual job fair. dan lebih dari 113 kegiatan pendidikan dan literasi.

IFSE dan BFN ke-6 tahun 2024 juga akan memperkenalkan maskot Anak Fintech Indonesia (AFIN) dan mengajak masyarakat untuk menghidupkan kampanye digital #GueAFIN dan #SiPalingFintech yang diharapkan dapat membangkitkan masyarakat menjadi orang-orang yang paham fintech untuk berinteraksi setiap hari. kegiatan Untuk mengetahui, memanfaatkan berbagai produk dan layanan fintech untuk mendukung dan memajukan digitalisasi UMKM di Indonesia serta dampak positif terhadap lingkungan sekitar atas penggunaannya. Ikuti juga BFN dan IFSE ke-6 2024 dengan mendaftar di www.bulanfintechnasional.com dan menjadi #SiPalingFintech.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *