Harimau Sumatera Masuk Kandang Jebak di Lampung Barat

Harimau Sumatera Masuk Kandang Jebak di Lampung Barat

Lampung Barat – Seekor harimau sumatera ditemukan di dalam kotak perangkap yang dipasang di Talang Santani Pekon, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan satwa liar kontroversial di Kabupaten Lampung Barat, Rinto Wijaya membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan, pihak Laos mengetahui harimau tersebut masuk ke dalam kandang perangkap saat melakukan operasi rutin pencegahan konflik manusia dengan harimau liar sumatera pada Kamis (12/12/2024).

Benar kemarin tim menemukan seekor harimau di dalam kandang perangkap, kata Rinto saat dikonfirmasi, Jumat (13/12).

Rinto mengatakan, saat memeriksa kamera dari kotak perangkap, harimau tersebut masuk ke dalam kandang pada Rabu (12/11/2024) sekitar pukul 04.00 WIB. Pak Rinto mengatakan pihaknya saat ini menjalin kerja sama dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) untuk mengelola satwa langka tersebut.

Saat ditanya apakah harimau ini pernah menyerang warga Suo sebelumnya, Pak Rinto mengatakan masih dalam pemeriksaan tim ahli. “Tim (ahli) masih mendalami apakah perang itu sama atau ada perang lain,” kata Rinto.

Sebelumnya diketahui, Karim Yulianto (46), petani yang ditemukan tewas di kebunnya di Suoh, Lampung Barat, diduga tewas akibat dibunuh harimau sumatera. Saat ditemukan, kondisi tubuhnya dalam keadaan tidak sehat. Polisi mengatakan korban kehilangan bagian kepala dan punggung bagian kanan.

Kabid Humas Polda Lampung, Komandan Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan, Karim dilaporkan hilang setelah keluar dari taman. “Kemarin malam warga menemukan seorang petani tewas di kebunnya di kawasan hutan TNBBS. Dari hasil pemeriksaan di tempat dan luka yang dialami, korban Karim meninggal dunia akibat diserang perang,” kata Umi. Senin (23/9/2024).

Umi mengatakan, Karim sebelumnya sempat melaporkan keluarganya hilang usai pamit ke taman. Diperkirakan korban sudah meninggal selama 14 jam.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *