LONDON – Para ahli telah lama memperingatkan risiko kesehatan yang serius akibat merokok.
Kini, tim arkeolog telah menemukan bahwa rokok tetap berada di tulang perokok selama berabad-abad, bahkan setelah kematian.
Penemuan ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Leicester. Mereka mempelajari sisa-sisa manusia yang terkubur di Inggris selama berabad-abad dan menyadari bahwa merokok berdampak besar pada tulang mereka.
Mereka juga menemukan bahwa merokok dikaitkan dengan kondisi yang berhubungan dengan tulang, seperti peningkatan risiko patah tulang.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances, masuknya tembakau ke Eropa Barat 500 tahun lalu menyebabkan perubahan besar pada struktur tulang manusia.
Para ilmuwan telah lama mengandalkan bukti gigi untuk menentukan apakah seseorang merokok atau tidak. Namun, cara ini tidak efektif jika gigi hilang.
Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisis 323 tulang kortikal, lapisan luar padat yang memberi kekuatan pada tulang, dari perokok dan orang lain yang tidak diketahui riwayat merokoknya.
Mereka menganalisis komposisi molekul tulang dan menemukan 45 ciri molekul berbeda pada tulang perokok dan bukan perokok.
Salah satu penulis studi tersebut, Dr. Sarah Inskip berkata: “Penelitian kami menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam karakteristik molekuler tulang perokok dan bukan perokok. Temuan ini menunjukkan bahwa merokok mempengaruhi struktur tulang kita.”
“Konsumsi tembakau meninggalkan catatan metabolisme pada tulang manusia yang unik untuk mendeteksi penggunaan tembakau pada individu yang tidak diketahui,” kata para penulis dalam penelitian tersebut.
Mereka menunjukkan bahwa “sisa-sisa kerangka manusia secara arkeologis” dapat memberikan “bukti langsung” untuk mempelajari “kondisi patologis dan sehat” di masa lalu, termasuk penyakit yang terkait dengan penggunaan tembakau.
Para peneliti mengatakan mereka sekarang mencoba memahami bagaimana perbedaan-perbedaan ini terjadi. Hal ini memungkinkan para ahli untuk mengetahui apakah merokok merupakan “faktor risiko penyakit muskuloskeletal dan gigi tertentu”.
Merokok diketahui meningkatkan risiko kanker tertentu selain stroke dan penyakit jantung. Terkait kondisi yang berhubungan dengan tulang, merokok dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, peningkatan risiko patah tulang, dan periodontitis.