RADIO NEWS Hizbullah Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Kunci Akhiri Konflik

RADIO NEWS Hizbullah Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Kunci Akhiri Konflik

GAZA – Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan partainya memberlakukan “persamaan baru” terhadap Israel, menekankan bahwa penghapusan Gaza adalah kunci untuk mengakhiri konflik saat ini.

“Kami menerapkan persamaan baru di Israel yaitu ‘menyakiti musuh’ ketika roket mendarat di Haifa, Tel Aviv dalam beberapa hari terakhir,” kata Qassem dalam pidato yang disiarkan televisi.

“Kami berhak menargetkan wilayah mana pun di Israel setelah pelanggarannya di Lebanon. Tembakan roket akan terus berlanjut,” ujarnya.

Wakil ketua Hizbullah mengatakan mencapai gencatan senjata di Gaza adalah kunci untuk mengakhiri konflik yang terjadi di wilayah tersebut.

“Solusinya adalah menghentikan perang berdasarkan kesepakatan tidak langsung, setelah itu penduduk bisa kembali ke bagian utara (Israel). Kita tidak berbicara tentang keadaan lemah,” jelasnya.

Qassem mengatakan Israel dan Amerika Serikat (AS) sedang berupaya menciptakan Timur Tengah baru.

“Saat ini Tel Aviv ingin melakukan ekspansi tidak hanya di kawasan Arab, tapi juga di seluruh kawasan Islam, dengan tujuan menguasai dunia dengan posisinya di kawasan tersebut,” imbuhnya.

“Lebanon adalah bagian dari rencana perluasan Israel,” kata Qassem.

Pemimpin Hizbullah itu mengatakan kelompoknya telah berubah sejak ledakan pager bulan lalu, dari mendukung Gaza menjadi menghadapi Israel.

Qassem menerima pembunuhan pemimpinnya sebagai “hukuman berat”.

“Meski kami banyak menderita, kami mendapatkan kembali kekuatan di medan perang. “Israel belum mencapai tujuannya untuk melenyapkan Perlawanan,” katanya.

Ketegangan regional meningkat akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan sekitar 42.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan Hamas tahun lalu.

Konflik ini meluas di Lebanon, ketika Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri, yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang dan melukai lebih dari 4.500 orang sejak 23 September.

Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berisiko mengalami perang regional di tengah serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza dan Lebanon, Tel Aviv meningkatkan perang tersebut dengan melancarkan serangan kedua di Lebanon selatan pada tanggal 1 Oktober.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *