Menurut tentara Israel, sekitar 30 roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel utara dalam beberapa jam terakhir.
“Sekitar 15 roket ditembakkan ke bagian atas Galilea dan terbakar setelah mendarat di lapangan terbuka,” kata militer Israel.
Tentara Israel mengatakan petugas pemadam kebakaran sedang berupaya memadamkan api.
“Sekitar 15 roket juga mendarat di area terbuka di Galilea Barat,” katanya.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam serangan roket tersebut.
Militer Israel mengatakan mereka telah melakukan serangan udara terhadap beberapa bangunan di Lebanon yang menurut mereka merupakan tempat penyimpanan senjata Hizbullah.
Hizbullah membantah menyimpan senjata di gedung-gedung sipil.
Nabih Berri, ketua parlemen Lebanon yang berpengaruh dan sekutu Hizbullah, telah menyerukan pengangkutan udara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mempercepat bantuan kepada hampir satu juta orang yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan Israel.
Berry meminta PBB untuk mendirikan sebuah “bandara untuk memastikan pengiriman pasokan bantuan,” menurut pernyataan dari kantornya.
Ia juga meminta Palang Merah internasional dan Lebanon untuk “memenuhi tugas mengirimkan bantuan dan pasokan medis ke Lebanon selatan.”
Sementara itu, kantor pers Hizbullah mengutuk serangan terhadap kantor pusat TV al-Sirat di pinggiran selatan Beirut sebagai tindakan yang “barbar dan destruktif.”
“Kami menyatakan solidaritas penuh kami dengan pemerintah, para pemimpin dan staf,” kata Hizbullah dalam pernyataan Telegram.
“Israel melanjutkan kebrutalan dan agresinya terhadap semua organisasi media, dimulai dengan serangan terhadap jurnalis di Gaza dan Lebanon,” kata Hizbullah.
“Israel bertindak tanpa syarat dan tanpa memperhatikan hukum dan konvensi internasional,” kata Hizbullah.
Laporan sebelumnya menyebutkan serangan itu digunakan untuk “amunisi” Hizbullah.
Tidak ada korban. Hizbullah membantah menyimpan senjata di gedung-gedung sipil.