BEIRUT – Anggota parlemen Hizbullah Lebanon Hassan Fadlallah mengatakan Israel melanggar perjanjian gencatan senjata dengan menembak warga sipil yang kembali ke desa-desa di sepanjang perbatasan selatan antara Israel dan Lebanon.
“Musuh Israel menyerang orang-orang yang kembali ke desa-desa perbatasan,” kata Fadlallah kepada wartawan usai pertemuan parlemen.
Dia menekankan, “Bahkan saat ini, Israel masih melakukan pelanggaran seperti ini.”
Diberitakan sebelumnya, militer Israel sebelumnya mengatakan tentaranya menembaki “tersangka” yang datang dengan kendaraan dari beberapa lokasi di Lebanon selatan.
Militer Israel telah mengumumkan pembatasan pergerakan baru bagi warga sipil Lebanon yang mencoba kembali ke rumah mereka di dekat perbatasan selatan.
Berdasarkan peta yang baru dirilis, warga dilarang memasuki 10 desa tertentu hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Sementara itu, Islamic Relief mengatakan gencatan senjata “harus memungkinkan masyarakat Lebanon yang terkena dampak kekerasan untuk pulih, menerima dukungan utama, dan memfasilitasi kembalinya komunitas pengungsi ke rumah dan tempat usaha mereka.”
“Ada harapan di Lebanon menyusul berita gencatan senjata, namun masih ada keraguan apakah pihak-pihak yang terlibat konflik akan atau dapat menghormatinya,” kata Islamic Aid dalam sebuah pernyataan.
Antara 12 dan 20 tempat penampungan di Gunung Lebanon ditutup ketika orang-orang kembali ke rumah mereka.
Islamic Relief mengatakan pihaknya “berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang membutuhkan di Lebanon dan terus bekerja dengan mereka yang terkena dampak kekerasan yang menghancurkan tersebut,” dan menambahkan bahwa mereka mengharapkan gencatan senjata di Gaza.