NEW YORK — Berlian adalah salah satu material paling keras yang diketahui manusia, namun para ilmuwan mengatakan berlian dapat direduksi menjadi sesuatu yang lebih keras lagi.
Batu permata ini merupakan bahan alami yang terbuat dari kristal karbon. Batu ini ditemukan di seluruh dunia, dan penelitian menunjukkan bahwa ‘mata air berlian’ dapat dicairkan ke permukaan untuk menemukan banyak fenomena geologi.
Meskipun sebelumnya dianggap sebagai salah satu material yang paling keras karena struktur tetrahedralnya, yang merupakan struktur yang sangat kuat, para ilmuwan telah menemukan cara untuk mengubahnya menjadi material padat.
Seorang fisikawan Swedia-Amerika menemukan bahwa imitasi 30% lebih tahan terhadap kompresi dibandingkan berlian.
Para ilmuwan menggunakan kekuatan dinamika molekuler kuantum dalam superkomputer untuk menguji bagaimana berlian berperilaku di bawah tekanan dan suhu ekstrem yang membuatnya mustahil dilakukan.
Hasil penelitian mereka menunjukkan secara rinci bagaimana atom karbon berlian dapat dirangsang untuk membentuk struktur unik.
Konfigurasi yang dikenal sebagai fase kubik berpusat pada tubuh delapan atom (BC8) dan hanya ditemukan di dua unsur lainnya – silikon dan germanium.
Di Bumi, fase karbon BC8 tidak terjadi secara alami, tetapi diperkirakan mungkin ada di atmosfer daerah bertekanan tinggi di planet ekstrasurya.
Fisikawan Jon Eggert dari Lawrence Livermore National Laboratory menjelaskan: “Struktur BC8 mempertahankan struktur tetangga terdekatnya, tetapi tidak ada medan terestrial yang ditemukan dalam struktur berlian.”
Meskipun idenya masuk akal, upaya untuk mewujudkannya pada kenyataannya tidak berhasil. Hal ini dikarenakan rentang suhu dan kelembaban yang sangat kecil dimana fase BC8 dapat terjadi dan tidak diketahui jaraknya.
“Kami berharap fase akhir Berlian BC8 hanya dapat dicapai secara eksperimental di lingkungan bertekanan dan bersuhu tinggi dalam serat karbon,” jelas fisikawan Ivan Olyenik dari University of South Florida.