JAKARTA – Pemerintah terus menargetkan peningkatan target energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2030. Sebagai bagian dari upaya mendukung transisi energi, ATW Solar bekerja sama dengan Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menjadi tuan rumah Indonesia Solar Vision Forum 2024 di Jakarta pada Kamis (22/11/2024).
Forum ini dimulai dengan diskusi panel bertajuk “Menjelajahi Lanskap Tenaga Surya Baru: Regulasi, Implementasi, dan Manfaat Nyata”. Dalam diskusi tersebut, perwakilan Direktorat Jenderal Energi Baru, Sumber Energi Terbarukan dan Hemat Energi (EBTKE), Muhammad Alhakurahman Isa, melaporkan perubahan penting dalam Peraturan Menteri ESDM No. 2 tentang sistem kuota PLTS yang lebih fleksibel. Pemerintah tidak lagi membatasi kapasitas PLTS yang dapat dipasang selama kuota masih tersedia, ujarnya.
Pemerintah tidak lagi membatasi kapasitas PLTS yang akan dipasang selama kuota sistem tersedia, kata Isa dalam keterangannya, Selasa (26/11/2024).
Rahmi Khandayani, Vice President Penjualan dan Pelanggan Ritel PLN, juga berbagi pengalaman penerapan kuota awal pada Juli lalu. Ia mengungkapkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap PLTS Atap, data menunjukkan dari alokasi kuota sebesar 900 megawatt, hingga akhir Juli hanya tersisa 85 megawatt atau kurang dari 10% dari total kuota yang tersedia. “Sisanya sebesar 85 MW akan dibawa ke tahun 2025,” jelas Rahmi.
Tingginya pencapaian kuota ini menunjukkan respon positif terhadap sistem terbaru PLTS Atap, kata Ketua AESI Mada Ayu Habsari. Mada Ayu menjelaskan, inovasi pembiayaan seperti zero upfront investment plan menjadi salah satu faktor utama yang memudahkan pelaku industri beralih ke PLTS Atap.
“Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan daya tarik PLTS Atap, namun juga memperkuat kepercayaan sektor industri terhadap energi surya sebagai solusi jangka panjang,” kata Mada Ayu.
Sementara itu, Direktur ATW Solar Juan Davies menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat adopsi energi surya di Indonesia. Huang mengatakan transisi ke energi terbarukan memerlukan upaya bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan asosiasi. “Forum semacam ini membuktikan bahwa kemitraan yang kuat dapat membantu kita mengatasi tantangan dan mencapai kemajuan nyata di sektor energi surya,” tegas Huang.
Harapan kami forum ini dapat menjadi jembatan yang mempertemukan regulator, operator dan pelaku industri, mendorong kolaborasi lintas sektor demi masa depan energi berkelanjutan di Indonesia.