Jakarta -PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III telah secara resmi melepaskan Nusaklon 1 dan Nusaklon 2. Kedua jenis jaringan kelapa sawit ini memiliki potensi potensi produksi kelapa sawit (CPO) yang tinggi, dengan output tahunan sebesar 12 ton. .
Output potensial dari varietas CPO Nusaklon 1 dan Nusaklon 2 adalah sekitar 30%hingga 40%lebih tinggi dari varietas konvensional saat ini, yaitu, 7-8 ton per hektar per tahun. Bahkan jika tanah tidak diperluas, pencapaian ini juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi minyak kelapa sawit asli, yang membantu keamanan pangan Indonesia.
Ketua PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan keberadaan Nusaklon adalah untuk menanggapi biji -bijian dan rencana keamanan energi pemerintah karena outputnya sangat tinggi dan hasilnya sangat cepat.
Dia mengatakan dalam surat tertulis: “Buah airnya tebal dan hasilnya tinggi, sehingga potensi output dari minyak sawit asli dapat mencapai 12 ton. Ini akan menjadi salah satu solusi bagi Indonesia untuk mewujudkan energi dan ketahanan pangan di Future. “Kamis (Kamis (Kamis (Kamis (2012) pernyataan di Jakarta.
Wakil Menteri Bumn RI dari Wakil Menteri Nusaklon 1 dan Nusaklon 2 mengatakan bahwa keberadaan model ini akan sangat memperkuat Indonesia sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Selain mampu menghasilkan minyak kelapa sawit -punggung tinggi, Nusaklon juga memiliki berbagai keunggulan.
“Kami berharap Nusaklon dapat meningkatkan output minyak sawit mentah Indonesia sehingga kami dapat mewujudkan rencana independen makanan pemerintah dalam jangka pendek,” kata Amuminin.
Pada saat yang sama, Jatmiko Santosa, direktur eksekutif PTPN IV Palmco, juga menjelaskan bahwa Nusaklon didirikan pada tahun 2009 dan memulai pengujian lapangan oleh perkebunan biji minyak Adolina yang dimiliki oleh PTPN IV di PTPN IV pada tahun 2016. PPKS.
Hasil R&D 18 -tahun yang sudah berlanjut telah berhasil mengolah masa depan ladang minyak kelapa sawit Indonesia.
“Daun varietas ini pendek, sehingga jumlah penanaman per hektar akan meningkat. Tuhan memberkati, dengan Nusaklon, sistem B100 tidak akan lagi menjadi mimpi,” kata Jatmiko.
Penelitian PT Perkebunan Nusantara, Dr. Iman Yani Harahap, mengatakan bahwa peluncuran Nusaklon 1 dan Nusaklon 2 memecahkan masalah peneliti dan petani.
“Kami dapat mencapai keamanan pangan dan energi dengan semua pemangku kepentingan industri kelapa sawit (termasuk perkebunan pemerintah dan perkebunan swasta),” kata Eman.