LOMBOK – Sirkuit Mandalika dalam Sprint Race; Lombok Kunci sukses trio Ducati di Nusa Tenggara Barat tidak lepas dari performa mesin yang digunakan para penggemarnya. Terutama oli yang digunakan pada Ducati Desmosedici GP24.
Di atas kertas, Ducati Desmosedici GP24 identik dengan versi sebelumnya. Sepeda motor ini dilengkapi mesin Desmodromic DOHC V4 90 derajat berpendingin cairan dengan empat katup per silinder. Memiliki tenaga mesin 1.000 cc.
Mesin Ducati 1.000 cc V4 ini mampu menghasilkan tenaga lebih dari 250 tenaga kuda. Kecepatan maksimalnya bisa mencapai 350 kilometer per jam.
Sistem kinerja mesin didukung oleh kinerja pelumas yang terus bekerja untuk meningkatkan kinerja mesin.
Menurut Arie Satyanggoro, Wakil Presiden Pemasaran Pelumas Shell Indonesia, penelitian dan pengembangan telah berlangsung sejak 1999, musim pertama MotoGP bersama pabrikan sepeda motor Ducati Corse. Formula pelumas cocok untuk penggemar meski dalam kondisi ekstrim.
“Kami melakukan pendekatan teknis untuk mendapatkan formula pelumas yang tepat untuk balap MotoGP,” kata Arie Satyanggoro.
Dari tes jalan dan hasilnya; Arie menjelaskan, sangat penting bagi Shell untuk mengembangkan teknologi pelumas berkualitas agar kudanya dapat mencapai performa yang diharapkan para pembalap.
“Ducati dan Shell untuk motorsport berarti model khusus Ducati di podium,” ujarnya.
Bukan hanya sepeda motor yang bertenaga; Fan Francesco Bagnaia, pelumas utama yang memenuhi kebutuhan sepeda motor adalah oli Shell Advance yang digunakan pada sepeda motor Ducati.
Tak hanya untuk MotoGP, Shell Advance AX7 untuk pertama kalinya menawarkan Oli Skuter 10W-30 di Indonesia dalam kemasan 0,65 liter.
Arie melaporkan pelumas Shell Advance baru ini memiliki efisiensi oksidasi 46% lebih baik untuk masa pakai dan kinerja pelumasan yang lebih lama.
“Saat ini, rangkaian oli kami disesuaikan dengan kebutuhan produsen dan pasar sepeda motor dengan pelumasan rendah dan tanah yang lebih tua,” lanjut Arie.