Ini Tampang Bengis Yusa Cahyo Utomo Pembunuh Satu Keluarga di Kediri dengan Palu

Ini Tampang Bengis Yusa Cahyo Utomo Pembunuh Satu Keluarga di Kediri dengan Palu

Kediri – Yusa Kahyo Utomo yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan perampokan sebuah keluarga di Kediri, Jawa Timur, ditangkap Bareskrim Polres Kediri 24 jam setelah kejadian.

Aksi brutal tersangka berujung pada tewasnya 3 anggota satu keluarga di Desa Pandantoyo, Kecamatan Nangar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Yusa Kahyo Utomo diduga merupakan adik dari Christina yang dibunuh. Anggota Reskrim Polres Kediri di Kabupaten Lamongan hendak menangkap Yuza saat mencoba melawan dan ditembak di kedua kakinya.

Kapolres Kediri AKBP Bimo Nijiro mengatakan, dari pemeriksaan terungkap dia melakukan kelalaian terhadap kakak laki-lakinya, saudara perempuannya, dan dua keponakannya karena mereka terluka setelah meminjam uang dari Christina. Tidak menjawab

Tersangka sengaja datang membawa palu dan menyerang korban Christina. Akibat teriakan korban, Agus Komaruddin (suami Christina) datang dan menjadi korban berikutnya. Pelaku kemudian memukuli kedua anak korban, ujarnya.

Kapolres menambahkan, beberapa barang bukti yang disita dari terdakwa antara lain telepon genggam seluruh korban, tas dan dompet di mobil Agus Komarudin.

Kini, pelaku berulang dalam kasus pencurian tersebut harus ditahan di Polres Kediri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Terdakwa dijerat Pasal 340 KUHP yaitu pembunuhan berencana yang ancaman hukumannya mati.

Dibunuh di rumah

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu (4/12/2024), tiga warga Dusun Gondangleg, Desa Pandantoyo, Kecamatan Nanchar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ditemukan tewas dalam genangan darah.

Jenazah Agus Komarudin (38) dan istrinya Christina (34) yang terbunuh tergeletak di lantai dapur rumah. Sementara putranya Christian Augusta Wiratmaja Putra (9) ditemukan tewas di ruang tamu.

Sedangkan Samuel Putra Yordaniel (8) ditemukan tewas di dalam kamar dan kini menjalani perawatan di RS Teriya Regency Kediri.

Sebuah keluarga diyakini tewas akibat perampokan dan pembunuhan.

“Kami tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini,” kata Dina Istanti, Kepala Desa Pandantoyo, Kamis (5/12/2024).

Rekan kerja korban pertama kali mengetahui dugaan perampokan bersamaan dengan pembunuhan tersebut. Diketahui, almarhum Agus Babadan merupakan guru SD Kediri.

Sedangkan istrinya merupakan guru pamong praja di Batangsaren, Kabupaten Tulungkagung. Korban tidak datang ke kelas tanpa informasi dan saksi kemudian mendatangi rumah korban.

Karena tak ada jawaban saat mengetuk pintu, saksi menghubungi kerabat korban. Saat hendak masuk melalui jendela, saksi dan kerabat melihat darah berceceran di kasur.

Mayat dua pasangan yang tergeletak di lantai dapur terlihat melalui lubang jendela. Petugas polisi segera dievakuasi.

Salah satu korban luka dalam kondisi kritis dan langsung dibawa ke RS Teriyaki Kediri. Semuanya menderita luka parah di kepala. Belum diketahui apakah ia terkena senjata tumpul atau senjata tumpul.

Menurut Dina, polisi menutup tempat kejadian perkara. Polisi masih mendalami penampakan tersebut, termasuk meminta keterangan para saksi, karena kesehariannya berinteraksi dengan warga lain dan tidak bersikap bermusuhan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *