Inovasi Ultra-Low Contrast PCI Mungkinkan Pemerataan Layanan Kardiovaskular di Indonesia

Inovasi Ultra-Low Contrast PCI Mungkinkan Pemerataan Layanan Kardiovaskular di Indonesia

JAKARTA – Menurut data Kementerian Kesehatan, penyakit jantung menjadi penyebab kematian utama di Indonesia dengan total 550.000 orang meninggal setiap tahunnya.

Dari jumlah tersebut, 300.000 pasien disebabkan oleh stroke dan 250.000 pasien lainnya disebabkan oleh penyakit jantung.

Ketimpangan pelayanan kesehatan, khususnya di bidang 3T (kurangnya pembangunan, depan, luar) semakin memperparah keadaan ini. Pada International Cardiovaskular Summit (IICS) tanggal 17 November, Kementerian Kesehatan mengumumkan rencana pembangunan klinik kardiologi di 34 provinsi Indonesia pada tahun 2025.

Laboratorium kardiologi ini dirancang untuk melakukan PCI (Intervensi Koroner Primer), yang merupakan prosedur paling menuntut bagi pasien jantung, dan untuk memperkuat pusat bedah jantung untuk prosedur kompleks seperti operasi bypass dan penggantian katup.

Royal Philips, pemimpin global dalam teknologi kesehatan, siap mendukung peran pemerintah Indonesia dalam menghubungkan layanan kesehatan. Philips memperkenalkan solusi PCI lainnya, pemimpin pengobatan minimal invasif dalam terapi berpandu gambar (IGT), Azurion. Teknologi ini mendorong prosedur PCI yang lebih baik dan lebih aman serta dapat mengurangi risiko nefropati akibat kontras (CIN) dan cedera ginjal akut (AKI) akibat penggunaan berbagai obat.

“Kami senang inovasi Philips dapat berkontribusi terhadap pengembangan layanan kesehatan berkualitas tinggi di Indonesia melalui inisiatif inovasi PCI,” kata Astri Ramayanti, Presiden Philips Indonesia, dalam keterangan tertulis.

“Solusi ini mencerminkan komitmen kami untuk menyediakan prosedur PCI yang lebih canggih sehingga kami dapat melayani semua pasien penyakit jantung dengan lebih baik sekaligus mengurangi risiko berkembangnya penyakit lain,” tambahnya.

Pada acara IICS baru-baru ini, Philips juga memamerkan Integrated Live Ultrasound, solusi USG seluler yang dirancang untuk meningkatkan layanan kesehatan. Inovasi ini memungkinkan kolaborasi real-time antara dokter di daerah terpencil dan dokter spesialis di perkotaan. Pasien juga dapat memperoleh manfaat dari konsultasi jarak jauh dengan spesialis, di mana fasilitas khusus dapat memberikan pelatihan waktu nyata atau melatih staf mengenai masalah yang kompleks.

Teknologi Joint Live Ultrasound telah berhasil diterapkan di banyak negara, seperti Belanda dan Amerika Serikat, dan membuktikan bahwa inovasi ini berhasil, membuktikan kemampuan untuk memberikan layanan tepat waktu dan perawatan kesehatan yang efektif, yang telah menjadi standar baru sejak lama. -layanan kesehatan jangka panjang. pelayanan kesehatan yang tepat waktu. .

“Pembangunan pelayanan kesehatan khususnya di wilayah 3T memerlukan kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya. “Melalui kerja sama yang erat, kami mampu memberikan pelayanan kesehatan yang adil kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Astri.

Dengan memperkenalkan teknologi Shared Live Ultrasound, Philips mendukung visi pemerintah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan, meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh negeri, dan mendukung pemerintah dalam mengatasi masalah penyakit jantung secara keseluruhan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *