BOGOR – Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB) University berkomitmen berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui inovasi teknologi pertanian berkelanjutan.
Pernyataan Fateha IPB ini merupakan bagian dari tema ‘Merangkul Emas, Menapaki Jalan Keberanian’ pada perayaan Dies Natalis ke-60 Fateha di Gedung Wanabhakti Manggala, Jakarta, akhir pekan lalu.
Ikatan Alumni Fateta (HAF) IPB mengatakan pernyataan Fateta dibacakan oleh Dekan Fateta IPB Slamet Budijanto dan CEO HAF IPB Luhur Budijarso, di hadapan ratusan alumni dan akademisi.
“Fateta IPB berkomitmen untuk lebih mengembangkan inovasi teknologi yang relevan dan berkelanjutan. Kami siap bekerja sama dengan pemerintah dan industri untuk memastikan Indonesia dapat menjawab tantangan masa depan,” demikian pernyataan tersebut.
Selain pembacaan proklamasi, acara yubileum diperkaya dengan acara penghargaan alumni, silaturahmi, talkshow, pameran, serta program seni dan hiburan melalui Fateta Awards 2024.
Slamet Budijanto dan Luhur Budijarso membaca tiga tantangan utama Indonesia saat ini, yaitu ketahanan pangan termasuk produktivitas dan mutu, pengolahan hasil pertanian, serta pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Indonesia menghadapi tantangan serius dalam mencapai ketahanan pangan. Perubahan iklim mengganggu pola tanam, menurunkan produktivitas dan meningkatkan risiko hilangnya pangan.
Pengembangan lebih lanjut produk pertanian menghadapi hambatan serius termasuk infrastruktur yang tidak memadai, distribusi yang lama dan tidak efisien, serta kurangnya penggunaan teknologi maju.
Situasi ini menimbulkan perbedaan harga antara produsen dan konsumen serta berkurangnya daya saing di pasar dunia, kata Slamet.
Untuk itu, Deklarasi Fateta IPB memuat beberapa tuntutan perlunya kerjasama yang lebih besar dan partisipasi aktif lembaga pendidikan dalam penerapan pembangunan berkelanjutan, teknologi dan inovasi.
Kebutuhan lainnya adalah pembangunan infrastruktur dan penguatan hilir pertanian. Kemudian mengutuk setiap kebijakan yang dilakukan atas nama pembangunan dan kesetaraan namun mengorbankan sektor lingkungan hidup.
Chief Executive Officer HUT ke-60 Fateta, Gugi Yogaswara mengatakan, Penghargaan Fateta 2024 memberikan penghargaan kepada para alumni yang telah melakukan karya luar biasa di berbagai bidang.
Menurut mahasiswa Fateta IPB, pemerintah mempunyai beberapa kategori antara lain Outstanding Alumni, Research Excellence, Lifetime Achievement, Professional Excellence, Special Contribution dan Inspirational Leader.
Penghargaan Fateta 2024 kategori Alumni Berprestasi Pemerintah telah diberikan kepada Siti Nurbaya Bakar yang juga menjabat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kemudian Ogi Prastomiyono, sebagai Direktur Utama Pengawas Asuransi, Penjaminan, dan Dana Pensiun sekaligus anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada kategori Professional Excellence, Fateta Award diberikan kepada Adhi S Lukman yang juga merupakan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), dan Superno Jasmin, Presiden dan Direktur PT Astra International TBK.
“Keduanya telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan industri dengan inovasi dan keunggulan profesional yang diakui secara luas,” ujarnya.