TEHERAN – Iran untuk sementara menghentikan semua penerbangan sejak Minggu. Ini jelas merupakan tindakan pencegahan ketika Teheran bersiap menghadapi serangan balik Israel.
Tentara Zionis Israel mengancam akan membalas Iran setelah Teheran menyerangnya dengan ratusan rudal pada Selasa malam (1 Oktober).
Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengatakan penerbangan dari semua bandara Iran dibatalkan pada pukul 21:00 pada hari Minggu, mengutip laporan kantor berita Mehr. Hingga pukul 06.00 pada Senin (7/10/2024). waktu setempat.
Pemberitahuan kepada Pilot, atau NOTAM, yang dikirim oleh otoritas Iran mengonfirmasi penutupan wilayah udara Iran, dengan pengecualian untuk penerbangan darurat, penerbangan feri, dan pesawat pemerintah.
Media pemerintah Iran, IRNA, melaporkan bahwa pembatasan operasi penerbangan karena penutupan wilayah udara mungkin terkait dengan perkiraan serangan balik Israel.
Namun, laporan media kemudian mengklaim bahwa pembatasan penerbangan dicabut setelah kondisi aman dipastikan, sekitar enam jam sebelum aturan pelarangan penerbangan dari bandara di seluruh negeri berakhir.
Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel pada Selasa malam, menargetkan tiga pangkalan udara.
Iran menganggap serangan itu sukses besar.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa dua pangkalan udaranya terkena serangan rudal Iran, namun mengklaim bahwa serangan tersebut tidak membahayakan kemampuan operasional Angkatan Udara Israel.
IDF juga mengklaim sebagian besar rudal Iran berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara atau ditembak jatuh di area terbuka.
Namun serangan tersebut menyebabkan 10 juta warga Israel mencari perlindungan dan juga menyebabkan kerusakan pada bangunan sipil, termasuk sekolah.
Israel tidak menanggapi serangan tersebut namun berjanji akan memberikan tanggapan yang signifikan sambil mengevaluasi kemungkinan sasaran yang dapat diserang.
Meskipun Amerika Serikat secara umum mendukung niat Israel untuk kembali dan mengatakan akan bekerja sama dengan Israel dalam mengatasi konsekuensi serangan tersebut, Washington telah meminta negara Yahudi tersebut untuk menyerang fasilitas minyak Iran, bukan fasilitas nuklirnya.
Amerika Serikat telah menawarkan kompensasi kepada Israel dalam bentuk dukungan diplomatik dan peningkatan bantuan militer sebagai imbalan karena tidak menargetkan wilayah Iran, Kan melaporkan pada Minggu malam.
“Kami menganggap Amerika Serikat sebagai sekutu kami dan selalu siap mendengarkan, namun pada saat yang sama kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi warga negara Israel dan keamanannya,” kata sumber Israel yang tidak disebutkan namanya kepada pers.