STATION NEWS Iran, Israel, dan Irak Tutup Wilayah Udara setelah Serangan Zionis

STATION NEWS Iran, Israel, dan Irak Tutup Wilayah Udara setelah Serangan Zionis

TEHERAN – Pihak berwenang Iran telah memperingatkan pilot bahwa wilayah udara negara itu telah ditutup menyusul serangan militer Israel.

Belum jelas sampai kapan wilayah udara tersebut akan ditutup.

Otoritas Israel menutup bandara Israel hingga pukul 08.30 waktu setempat. (5:30 GMT) menurut laporan media Israel.

Selain itu, Kementerian Transportasi Irak mengumumkan penghentian lalu lintas udara di seluruh bandara di negara tersebut hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Sebelumnya, kantor berita Lebanon al-Mayadeen melaporkan bahwa korespondennya di Irak melaporkan ledakan di pinggiran provinsi Diyala dan Salah al-Din.

“Kami berharap untuk mendengar lebih banyak dari militer Israel dalam beberapa jam mendatang mengenai jenis senjata apa yang digunakan dalam serangan ini. Apakah ini hanya satu serangan saja? Apakah akan ada serangan lagi? Atau apakah ini akan terjadi?” Dilaporkan oleh jurnalis Al Jazeera.

Kejelasan adalah hal yang perlu kita dengar dari militer Israel.

“Sejauh yang kami pahami sekarang, Israel tidak menaikkan posisi waspadanya terhadap Home Front Order sampai mereka mengerahkan warga sipil. Namun, semua itu bisa berubah dalam beberapa jam ke depan,” kata laporan itu.

Dia mengatakan militer Israel “melakukan serangan presisi terhadap sasaran militer di Iran” dan “kemampuan pertahanan dan ofensifnya dikerahkan sepenuhnya.”

Pemerintah Iran telah memberikan komentar lebih rinci dengan laporan beberapa ledakan di ibu kota Iran dan sekitar Teheran.

Kantor berita Iran Tasnim sejauh ini melaporkan tidak ada ledakan di pusat militer Korps Garda Revolusi Islam IRGC di barat atau selatan Teheran.

Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan sekutu Washington, Israel, mengetahui serangan itu dan itu adalah “latihan pertahanan diri”.

AS adalah pemasok senjata terbesar yang digunakan Israel untuk membunuh lebih dari 42.800 warga Palestina di Gaza dan 1.500 di Lebanon.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *