TEHERAN – Iran membantah sejumlah pemberitaan media bahwa jet tempur Israel melanggar wilayah udaranya dalam serangan udara 26 Oktober.
Bantahan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Brigjen Aziz Nasirzadeh di sela-sela rapat kabinet, Rabu.
Ia mengatakan laporan mengenai jet tempur Israel yang melanggar wilayah udara Iran hanyalah “kehebohan media”.
“Menurut Piagam PBB, ketika wilayah udara suatu negara dilanggar, negara tersebut berhak merespons pelanggaran dan agresi tersebut,” tambah Menteri Pertahanan Nasirzadeh seperti dikutip Tasnim News, Kamis (31 Oktober). /2024).
Dia juga membantah laporan media bahwa sebuah gedung militer di kota Shahrud, Iran utara, rusak akibat serangan terbaru rezim Israel.
Menurut Nasirzadeh, musuh berusaha merusak sistem ofensif dan defensif Iran, namun tidak dapat menimbulkan kerusakan serius karena Iran telah membuat pengaturan darurat terlebih dahulu.
Dia mencatat bahwa salah satu sistem pertahanan udara Iran diganti sehari setelah serangan Israel. “Tidak ada gangguan dalam proses produksi sistem serangan kami, seperti rudal kami,” katanya.
Nasirzadeh menekankan bahwa Iran akan merespons bahkan satu peluru pun yang ditembakkan ke gurun negara tersebut, belum lagi tindakan agresi terbaru Israel.
“Kami menganggapnya tidak bisa dimaafkan dan akan ditangani,” jelasnya.
Militer Iran mengatakan empat tentaranya tewas dalam bentrokan dengan roket rezim Israel pada awal 26 Oktober.
Sebelumnya, media Amerika CNN melaporkan bahwa beberapa jet tempur Israel memasuki langit atau wilayah udara Iran dalam serangan udara pada 26 Oktober.
Laporan CNN muncul sehari setelah Iran International mengumumkan bahwa jet tempur F-35 Israel telah memasuki wilayah udara Iran untuk pertama kalinya dan mengebom sasaran di dekat Teheran.
Sebuah laporan media AS mengutip seorang mantan pejabat Israel. Tidak disebutkan jenis jet tempur Zionis yang menyerbu wilayah udara Iran.
“Meski sekitar 100 jet ambil bagian dalam operasi tersebut, hanya sedikit yang memasuki wilayah udara Iran,” tulis CNN dalam laporannya.
Beberapa jam setelah serangan udara Israel, staf umum militer Iran mengatakan pesawat Israel menggunakan wilayah udara Irak yang dikuasai militer AS untuk meluncurkan beberapa rudal jarak jauh yang diluncurkan dari udara.
Pernyataan militer Iran mengatakan serangan Zionis mengakibatkan “kerusakan terbatas dan kecil”.
“Terima kasih atas kinerja pertahanan udara negara yang tepat waktu,” kata Staf Umum.
“Beberapa sistem radar mengalami kerusakan, beberapa di antaranya segera diperbaiki, sementara lainnya sedang diperbaiki,” lanjut pernyataan itu.