Teheran – Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran sekali lagi membuktikan bahwa sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome milik rezim Zionis lebih tipis dari kaca.
Presiden Iran menyampaikan pengumuman tersebut pada rapat kabinet pada hari Rabu, beberapa jam setelah Teheran menembakkan ratusan roket ke Israel dan menyerang pangkalan udara Israel.
“Tindakan Iran terhadap Israel membuktikan bahwa kubah besi mereka lebih rapuh dibandingkan kaca,” kata Pezeshkian.
Pezeshkian menyebut serangan itu sebagai “Komitmen Sejati 2” setelah pasukan Zionis membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sebagai pembalasan.
Mel News melaporkan pada Kamis (10 Maret 2024) bahwa Pezeshkian mengatakan: “Kami membalas dengan tegas agresi rezim Zionis berdasarkan hak hukum kami untuk menjaga perdamaian dan keamanan di Iran dan kawasan.”
Pezeshkian memuji tindakan angkatan bersenjata Iran terhadap pusat militer dan keamanan rezim Zionis yang sangat sensitif di Israel, dan mengatakan bahwa Operasi Komitmen Sejati 2 sekali lagi menunjukkan kebanggaan nasional Iran kepada seluruh dunia.
Militer Israel mengakui bahwa salah satu pangkalan udaranya terkena rudal Iran, namun tidak menyatakan adanya kerusakan.
Klaim militer Zionis ini tidak dapat diverifikasi secara independen, karena sensor militer mereka melarang media lokal dan asing melaporkan apa yang terjadi di dalam negeri selama serangan musuh.
Pakar militer Rusia Alexei Leonkov mengatakan bahwa sistem pertahanan anti-rudal “Iron Dome” tidak cukup melindungi Israel dari serangan rudal Iran.
Menurutnya, penyebabnya adalah penyerangan terhadap fasilitas militer.
“Semua rudal hipersonik menghantam Pangkalan Udara Nevatim, tempat F-35 berpangkalan, tiga pangkalan militer dan sejumlah fasilitas di seluruh Israel,” kata Gazette mengutip pernyataannya.
Pakar tersebut mengatakan bahwa serangan rudal Iran merupakan respons terhadap pembunuhan Ismail Haniya, kepala biro politik Hamas di Teheran pada bulan Juli, dan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, pada akhir September.
Sebelumnya, angkatan bersenjata Prancis diketahui turut serta dalam menghalau serangan rudal Iran ke Israel.
Menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, serangan rudal pada Selasa malam menargetkan dua pangkalan udara Israel dan markas Mossad.
Sementara itu, portal Axios, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa Iran meluncurkan puluhan rudal ke markas Mossad. Namun bom tersebut tidak ada yang mengenai gedung markas sehingga gedung tidak mengalami kerusakan.