Ironi Zionis, Tangkap Jurnalis AS karena Ungkap Markas Jet F-35 Israel Dirudal Iran

Ironi Zionis, Tangkap Jurnalis AS karena Ungkap Markas Jet F-35 Israel Dirudal Iran

TEL AVIV – Israel selalu mengklaim sebagai negara paling demokratis di Timur Tengah. Namun klaim tersebut menjadi konyol ketika mereka menangkap seorang jurnalis Amerika (AS) hanya dengan menyatakan bahwa bagian tengah jet tempur siluman F-35 Zionis terkena rudal Iran pada 1 Oktober.

Jeremy Loffredo (28), seorang jurnalis lepas asal Amerika Serikat ditangkap di Israel atas tuduhan membahayakan keamanan nasional negara Yahudi tersebut karena melaporkan beberapa pangkalan udara yang terkena rudal Iran. Salah satu tempat dia dilaporkan berada adalah Pangkalan Udara Nevatim, rumah bagi F-35 Zionis.

Israel telah memberlakukan sensor ketat terhadap liputan media mengenai konflik yang sedang berlangsung, termasuk lokasi serangan rudal, lokasi peluncuran, pergerakan militer, dan operasi militer di dekat perbatasan Gaza-Lebanon.

Mengutip laporan Anadolu, Minggu (13/10/2024), Loffredo ditangkap dan diadili di pengadilan Israel di Yerusalem karena melaporkan serangan rudal Iran ke beberapa pangkalan udara Israel.

Laporan jurnalis dianggap rezim Zionis membantu musuh saat perang dan memberikan informasi kepada musuh.

Polisi Israel meminta agar penahanan Loffredo diperpanjang untuk penyelidikan lebih lanjut. Pejabat Kedutaan Besar AS juga berada di ruang sidang ketika para jurnalis tersebut diadili.

Dilihat dari statusnya sebagai jurnalis asing, pemerintah AS disebut-sebut mengkhawatirkan kemungkinan konflik diplomatik akibat penahanannya.

Pengacara Loffredo, Leah Tsemel, mengatakan dalam argumen pengadilan bahwa penangkapan kliennya tidak dapat dibenarkan.

“Informasi ini dipublikasikan secara terbuka dan lengkap, tanpa menyembunyikan apa pun. Jika informasi ini bermanfaat bagi musuh, seharusnya banyak jurnalis lain yang ditangkap, termasuk jurnalis Israel,” ujarnya.

“Mata-mata tidak akan melakukan ini secara terbuka dan transparan,” tegasnya dalam argumennya.

Pada tanggal 1 Oktober, Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal sebagai tanggapan atas pembunuhan mantan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam Abbas Nilforoushan di Teheran.

Militer Israel kemudian mengakui bahwa serangan rudal tersebut telah menyebabkan kerusakan di beberapa pangkalan udara, dan menegaskan bahwa persiapan sedang dilakukan untuk menanggapi Teheran.

Iran membela tindakannya dengan mengutip Pasal 51 Piagam PBB, yang menegaskan hak negara-negara anggota untuk menggunakan kekuatan untuk membela diri dari serangan bersenjata.

Militer Iran mengatakan serangan rudal menghancurkan 20 jet tempur siluman F-35 Israel di Pangkalan Udara Nevatim. Namun klaim tersebut dibantah oleh tentara Zionis.

Citra satelit menunjukkan adanya kerusakan di Pangkalan Udara Nevatim, khususnya hanggar pesawat.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *