Tel Aviv – Israel mengatakan telah mencegat dua “benda udara mencurigakan” yang diluncurkan dari timur, serta empat pesawat dan 35 rudal dari Lebanon.
Klaim tersebut muncul setelah pengaktifan sirene peringatan di Eilat di selatan dan Nahariya, serta sebagian Galilea Barat di utara, Anadolu Agency melaporkan.
Tentara Israel mengatakan pada Sabtu (16/11/2024) bahwa mereka mendeteksi dan mencegat dua “pesawat mencurigakan” yang terbang dari timur sebelum memasuki wilayah udara Israel.
“Zat mencurigakan di udara” biasanya mengacu pada pesawat terbang, dan militer Israel biasanya menggunakan “Timur” untuk merujuk pada Irak.
Sementara itu, kelompok perlawanan Islam Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa para pejuangnya menggunakan drone untuk menargetkan “daerah kritis” di Eilat.
Secara terpisah, militer Israel mengatakan empat drone dan sekitar 35 roket ditembakkan dari Lebanon menuju Teluk Haifa dan wilayah Galilea.
Channel 13 Israel melaporkan bahwa 30 rudal secara khusus menargetkan Kiriot di Teluk Haifa.
Dalam serangkaian pernyataan, Hizbullah mengatakan pihaknya menyerang pangkalan angkatan laut Stella Mari di barat laut Haifa, pangkalan Shraga dekat Acre dan pangkalan Tirat Carmel di selatan Haifa.
Ketegangan di kawasan meningkat akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Sejak tahun lalu, rezim Israel telah membunuh 43.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Ketika konflik menyebar ke Lebanon, Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri.
Eskalasi ini meningkat menjadi perang perbatasan selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya perang Gaza.