TEL AVIV – Pemerintah Zionis Israel berjanji bahwa sanksinya terhadap Iran akan mematikan, langsung dan berbahaya.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyampaikan janji tersebut melalui pesan video pada hari Rabu.
“Siapa pun yang menentang kami akan menderita dan menanggung akibatnya,” kata Gallant.
“Oposisi kita akan mati ya, dan yang paling penting kaget, mereka tidak akan mengerti apa yang terjadi dan bagaimana hal itu dilakukan, mereka akan melihat hasilnya,” imbuhnya, seperti Iran International, Kamis (10/10/2019). 2024).
Sebelumnya pada hari Rabu, Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris serta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon dalam upaya untuk membangun front sebelum Israel tiba di ratusan lokasi kembang api pada 1 Oktober.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan percakapan telepon itu berlangsung sekitar 30 menit namun tidak memberikan rincian kecuali menyebut pembicaraan itu “produktif”.
Ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan CNN tentang percakapan tersebut, Harris menolak berkomentar, dan mengatakan bahwa hal itu bersifat “rahasia”.
Sebuah foto yang dirilis oleh kantor Netanyahu menunjukkan presiden Israel bersama para pembantu senior militer dan pemerintah.
Kunjungan ke Washington DC yang direncanakan pada hari sebelumnya oleh Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dibatalkan tanpa penjelasan, mencerminkan ketegangan internal dan eksternal di Israel mengenai tujuan militer Netanyahu.
Gallant dan Biden berselisih dengan Netanyahu mengenai tindakan Israel dalam perang tahunannya di Gaza setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Presiden AS menelepon Presiden Israel Isaac Herzog, bukan Netanyahu, untuk menyampaikan belasungkawa atas tahun pertama serangan yang menewaskan sekitar 1.100 warga Israel.
Kedua pemimpin belum berbicara sejak Agustus dan kurangnya hubungan mereka telah berkontribusi pada peningkatan ketegangan di Gaza dan Lebanon, setelah serangan Iran pada 1 Oktober terhadap Israel dengan hampir 200 roket, bagaimana tanggapan Israel.
Amerika Serikat, negara-negara Barat dan Arab membantu mencegah serangan yang menewaskan seorang pria Palestina dan dianggap gagal oleh Amerika Serikat.
Serangan pertama Iran terhadap Israel pada bulan April hanya menghasilkan tanggapan Israel setelah Amerika Serikat mendesak sekutu-sekutunya untuk tidak meningkatkan krisis.
Biden mengatakan Israel tidak boleh menargetkan fasilitas nuklir Iran dan memperingatkan masyarakat agar tidak menyerang minyaknya, meskipun menurutnya kedua negara masih pantas dihukum.
Harris, calon presiden dari Partai Demokrat untuk menggantikan Biden, pada hari Selasa menggambarkan Iran sebagai ancaman besar bagi Amerika Serikat, sementara lawannya; Mantan Presiden Donald Trump mengkritik Biden karena tidak setuju menyerang fasilitas nuklir Iran.