JAKARTA – Kemarin (9/10) Amazing Dance Indonesia memasuki babak Qualifying Stage pertama, dengan diperkenalkannya program Hot Seat yang menambah ketegangan pada babak ini. Di sini setiap tim akan bertindak dengan tujuan mendapatkan tempat di Hot Seat, namun posisi tersebut tidak menjamin keselamatan mereka. Tim yang berada di Hot Seat harus berhati-hati, karena bisa saja mereka akan tergeser jika tim lain tampil lebih baik.
Setiap tim akan dinilai berdasarkan koreografi, konsep, dan penampilan mereka, dan jika juri menilai tim lain tampil lebih baik, tim di Hot Seat dapat tersingkir dan harus pulang. Tahap Elimination ini tidak hanya menguji kemampuan saja, namun juga ketangguhan mental masing-masing tim untuk bertahan hingga akhir segmen.
Dari 7 grup tari yang tampil di Amazing Dance Indonesia episode 6, juri tak hanya mengapresiasi kreativitas grupnya, namun juga menyoroti kelemahan teknis beberapa grup. Ivan Gunawan mengingatkan pentingnya fokus pada teknik menari dibandingkan cerita, sedangkan Maia Estianty lebih menekankan detail gerakan kostum.
Senada dengan Ibu Maia, Denada juga berpesan kepada banyak kalangan untuk memperhatikan setiap detail kecil yang bisa menjadi bumerang. Maestro tari Indonesia, Didik Nini Towok juga memuji kehebatan berbagai grup yang tampil, namun mengingatkan setiap grup untuk menyampaikan idenya dengan jelas, agar penonton juga memahami ide yang dibawakannya.
Banyak perdebatan mengenai boleh atau tidaknya suatu partai menduduki kursi panas, sehingga menyebabkan pergantian kursi panas beberapa kali. Namun, hanya 2 tim yang berhasil mengamankan kursi panasnya hingga akhir siaran;
GW Dance Project – Cilacap
Mengangkat tema “Perjanjian Paku Wingit”, tim asal Cilacap ini tampil luar biasa dengan ide horor yang sangat kuat, ide ini malah membuat Anwar panik! Koreografinya penuh dengan aksi akrobatik dan efek teatrikal yang sulit.
GW Dance Project berhasil memukau para juri dengan kepiawaiannya menciptakan ketegangan dan suasana emosional. Tampilan unik dan proses penuaan mereka memastikan posisi mereka di Hot Seat menggantikan Wani Ta yang sebelumnya menduduki hot seat.
M4Y – Pontianak
Tim M4Y tampil dengan mengusung tema “Vitiligo Bukan Akhir dari Kilau”, sebuah penampilan penuh pesan yang mengangkat isu penerimaan diri. Dengan koreografi yang sesuai dengan tema, mereka berhasil menyampaikan pesan bahwa kondisi kulit vitiligo bukanlah akhir dari spektrum.
Kekuatan karya mereka tidak hanya dari tariannya saja, namun juga dari inspirasi konsep yang mereka ambil, serta rap yang mereka nyanyikan sendiri. Meski mendapat koreksi teknis dari juri ahli, namun penampilannya cukup tangguh untuk menempati Hot Seat sehingga menjadi salah satu finalis yang melaju ke babak semifinal.
Dengan lolosnya kedua tim ini, langkah mereka belum berakhir. Pada babak semifinal, GW Dance Project dan M4Y akan mendapat bimbingan dari pakar Miss Gigi dalam sesi workshop. Semoga arahan Bu Gigi dapat meningkatkan kualitas tariannya sehingga mampu bersaing dengan tim-tim terbaik yang masih bertahan di kompetisi ini.
Masih terdapat 14 tim yang harus bertanding pada babak penyisihan, sehingga membuat ekspektasi juri lebih tinggi dibandingkan performa tim yang lolos pada babak penyisihan pertama. Jadi, jangan lewatkan keseruan mereka di “Tari Luar Biasa Indonesia” setiap hari Rabu pukul 20.00 WIB hanya di GTV ya!
Pastikan juga pengalaman menonton Anda semakin menyenangkan dengan mengecek saluran digital GTV di rumah Anda. Jika ada kendala, langsung hubungi layanan solusi digital TV di WhatsApp 0856-9003-900 (Senin-Jumat, 09.00-18.00 WIB).
Anda juga bisa menyaksikan Miracle Dance Indonesia dimana saja dan kapan saja melalui aplikasi RCTI+ & VISION+. Untuk informasi terkini, ikuti akun media sosial GTV di @officialgtvid dan @amazingdancegtv.