Denpasar – Gunung Lutobi di Nusa Tenggara Timur, Provinsi Flores Timur, Jumat (15/11/2024) menyebabkan terganggunya jadwal penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Abu vulkanik di udara telah menghantam saluran udara dan mengancam keselamatan penerbangan, menyebabkan pembatalan puluhan penerbangan, sebagian besar penerbangan internasional.
Dari 346 jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai pada Kamis (14/11/2024), sebanyak 52 jadwal yang terdiri dari 166 penerbangan domestik dan 180 penerbangan internasional dibatalkan. Dari jumlah tersebut, 11 penerbangan domestik dan 41 penerbangan internasional terdampak pembatalan tersebut.
Abu vulkanik awalnya hanya berdampak pada rute-rute Australia namun kini telah menyebar ke penerbangan internasional lainnya termasuk Filipina, India, Hong Kong, Qatar, Vietnam, Malaysia, Korea Selatan, dan Singapura.
Pada hari ini, Jumat (15/11/2024), pembatalan diperkirakan masih berlanjut dengan jumlah yang sama.
Situasi ini menimbulkan bahaya bagi wisatawan asing. Jika salah satu turis asal Nepal tersebut hendak berangkat ke Australia, Pandu sempat kebingungan karena belum mendapat konfirmasi dari pihak maskapai mengenai jadwal penerbangan. Pando berharap maskapai lebih terbuka terhadap informasi perubahan jadwal.
“Kami kemarin berangkat tapi mereka (pihak maskapai) bilang penerbangannya ditunda. Lalu kami kembali ke hotel. Dan hari ini kami kembali ke sini (bandara), dan semua penerbangan ditunda sejak pagi. Saya tahu apa yang akan terjadi.” terjadi malam ini Pandu, Jumat (15/11/2024) pagi mengatakan, “Kami akan menunggu lama.”
General Manager Bandara Nur-Sultan, Ahmed Seogi Shahab, membenarkan pembatalan penerbangan merupakan langkah yang diharapkan untuk menjamin keselamatan penerbangan. Sebagai upaya perbaikan, pihak bandara rutin melakukan tes kertas setiap 30 menit untuk mengecek ada tidaknya abu vulkanik di kawasan bandara.