WARSAW – Kepala Staf Umum Jenderal Wieslaw Kukula menyerukan peningkatan kekuatan militer dan sipil melawan apa yang disebutnya sebagai “ancaman nyata” dari Rusia.
Dalam wawancara dengan Rzeczpospolita yang dimuat pada Minggu (11/12/2024), Kukula mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Warsawa harus siap sepenuhnya membela negaranya.
Dia mengatakan negara yang dipersiapkan dengan baik, dengan pertahanan yang kuat dan masyarakat yang kuat, akan menimbulkan “ancaman yang mengerikan” bagi penyerang.
“Ini adalah ancaman nyata,” kata jenderal tersebut, seraya menambahkan bahwa bahaya perang tidak boleh dianggap remeh.
Komentar Kukula menunjukkan kecenderungan pemimpin Polandia untuk bersikap agresif terhadap Rusia, karena hubungan kedua negara masih tegang.
Menurutnya, kekuatan militer Moskow masih sangat tinggi, memiliki populasi dan bahan baku yang kuat, serta industri pertahanan aktif yang mampu menjaga dan meningkatkan kekuatan militer.
“Posisi Rusia telah diperjelas oleh Presiden (Vladimir) Putin dan Menteri Luar Negeri (Sergey) Lavrov,” kata jenderal tersebut, seraya menambahkan bahwa ambisi militer Kremlin tidak berubah hingga akhir tahun 2021.
Berbicara mengenai kekhawatirannya, Kukula mengatakan Polandia harus menyadari kelemahan kebijakannya.
Dia mengatakan bahwa Rusia dapat menggunakan kondisi seperti NATO dan AS untuk melepaskan diri dari perang Pasifik guna meningkatkan “aktivitas militernya.”
“Tujuan kami adalah menciptakan situasi sebaik mungkin, yaitu situasi di mana Rusia dicegah dengan tegas untuk memberikan ancaman,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa langkah-langkah keamanan Polandia harus dikombinasikan dengan wacana publik tentang kemampuan untuk melindungi kemerdekaan negara.
Moskow membantah adanya niat untuk menyerang NATO, dan Presiden Putin menggambarkan peringatan agresi Rusia di Eropa Barat sebagai “hype” yang bertujuan untuk memotivasi masyarakat dan meningkatkan belanja pertahanan negara-negara Barat.
Dalam sebuah wawancara awal tahun ini, dia berkata, “Pembicaraan mereka bahwa kita akan menginvasi Eropa setelah Ukraina sangatlah bodoh… itu hanya ancaman untuk mengambil uang dari mereka.”
Namun, Kukula mengatakan larangan tersebut memerlukan kombinasi pendanaan militer dan pengambilan keputusan publik. “Tidaklah cukup untuk menunjukkan kemampuan keamanan kita berkembang pesat.