BEIRUT – Kamis malam, pesawat tempur Israel mengebom markas intelijen Hizbullah di Beirut, Lebanon.
Serangan tentara Zionis menewaskan mendiang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Tentara Zionis mengatakan mereka menargetkan penerus atau calon penerus Hashem Safedin.
Setelah kematian Nasrallah di pinggiran kota Beirut pada 27 September, pemerintah Zionis menganggap Safaidin sebagai penerus kepemimpinan Hizbullah.
Mengutip artikel New York Times Jumat (4/10/2024), serangan udara Israel baru-baru ini di Beirut menargetkan pertemuan para pemimpin senior Hizbullah, termasuk Safaidin, seorang pengawas militer yang mengepalai dewan eksekutif kelompok tersebut.
Serangan itu terjadi ketika pasukan Israel melanjutkan serangan darat mereka terhadap basis Hizbullah di Lebanon selatan.
Pada Kamis malam, Israel melancarkan serangkaian 11 serangan udara terhadap benteng Hizbullah di Beirut selatan, pemboman terberat sejak Israel meningkatkan operasi militernya pekan lalu.
Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), serangan paling intens terjadi di pinggiran selatan Beirut, dan daerah pegunungan di luar kota juga terkena dampak paling parah.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pemboman Israel dalam beberapa hari terakhir telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi, sehingga memperburuk krisis ekonomi dan politik negara tersebut.
Keputusan Israel adalah mengalihkan fokus perang dari Gaza ke Lebanon dengan kedok membantu lebih dari 60.000 orang yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan Hizbullah pada tahun lalu untuk pulang dengan selamat.
Israel mengkonfirmasi serangan tersebut menyusul serangan 7 Oktober oleh Hamas di garis depan Gaza yang menewaskan tiga pemimpin tinggi Hamas, termasuk Rahvi Mushtaha, kepala pemerintahan Hamas di Jalur Gaza. , 2023.