WASHINGTON – Presiden AS Joe Biden tidak yakin akan terjadi perang habis-habisan di Timur Tengah. Sebaliknya, dia yakin Amerika Serikat dan sekutunya Israel bisa menghentikannya.
Ketika ditanya apakah ia yakin bahwa perang skala penuh akan dapat dihindari di wilayah tersebut, ia mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih: “Saya tidak percaya bahwa perang skala penuh akan terjadi. Saya pikir kita dapat menghindarinya.”
“Namun masih banyak yang harus dilakukan, masih banyak yang harus dilakukan,” ujarnya lagi, dilansir AFP, Jumat (10 April 2024).
Ketika ditanya apakah ia akan mengirimkan pasukan AS untuk membantu Israel, ia menjawab: “Kami sudah membantu Israel.
Komentar Biden muncul ketika Iran dan Israel mengancam akan melakukan serangan habis-habisan.
Iran menembakkan lebih dari 180 rudal ke Israel pada Selasa malam, dan rezim Zionis mengancam akan melakukan pembalasan, dengan mengatakan fasilitas nuklir dan minyak Teheran akan menjadi sasaran.
Di sisi lain, Teheran mengancam akan menyerang negara Yahudi tersebut jika rezim Zionis memutuskan untuk menyerang Iran.
Ketika Israel mengancam Iran, pasukan Zionis terus mengebom pertahanan Hizbullah di Lebanon.
Kesulitan di wilayah timur ini merupakan dampak dari perang berdarah antara Israel dan Hamas di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Invasi Israel ke Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina dan membuat hampir seluruh penduduk mengungsi, memicu krisis kelaparan dan membuat Israel menyangkal tuduhan genosida, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Operasi militer Israel baru-baru ini di Lebanon telah menewaskan ratusan orang dan melukai serta membuat ribuan orang mengungsi.
Israel mengatakan pihaknya menargetkan militan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.